yang punya yang kaya itu orangtua saya..
sampai sekarang saya belum bisa membayarkan semua yang mereka berikan walaupun mungkin yang saya bayarkan itu tidak ada artinya untuk mereka.
saya sama seperti anda sekalian, tidak punya apa-apa. (makan sebulan saja saya tidak punya)
saya selalu saja mendapatkan komentar iri atau juga tatapan iri dengan apa yang saya punya...
padahal...
saya lebih-lebih sangat-sangat iri dengan teman-teman saya yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dari keringatnya sendiri, saya sangat-sangat-sangat iri, saya sangat ingin sekali seperti mereka, rasanya lebih lega saat makanan keringat sendiri masuk kedalam pencernaan, rasanya lebih ringan saat mengendarai kendaraan yang kita cicil sendiri dari hasil kerja keras.
kenapa iri sama saya? saya ini cuma pakai barang pinjaman..dan tidak ada satupun dari barang pinjaman itu yang akan jadi milik saya nanti.
jadi, jangan sekali lagi dan sekali lagi membuat saya merasa seperti orang borju yang sok merendah berada di tengah-tengah orang biasa, lalu anda menyindir saya dengan sofa lama atau makanan rumah. saya sangat sangat membenci perlakuan seperti itu.
dan bagi yang tidak, saya sangat senang diterima sebagai orang yang sama-sama makhluk tuhan tanpa melihat apa yang saya pakai, apa yang saya bawa saat itu. saya sangat menghargai kasih sayang kalian...
didunia ini banyak sekali orang yang lebih kaya bukan hanya finansialnya tetapi juga hatinya..saya bahkan masih menghimpun kekayaan hati saya sedikit demi sedikit begitu juga dengan kekayaan finansial saya..
untuk saat ini, saya hanya beruntung, itu saja.