Mohon tunggu...
Melodi Senja
Melodi Senja Mohon Tunggu... -

hamba Alloh yang berusaha teguh di atas millah ibrahim..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ia yang Kurindukan

22 Juni 2010   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:22 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

duhai kekasih Ilahi..

rinduku padamu adalah rindu rahasia langit

tak ada yang tahu besarnya rinduku padamu selain aku dan penghuni langit

tapi penghuni langit tak menjamin pertemuanku denganmu

takdirku telah tercatat di sana

Ia tahu, tapi tak akan memberitahuku

yaa Rasulullah..

tahukah malam ini aku sangat merindukanmu?

membaca riwayat masa kecilmu, membuatku tersenyum

kau pastilah bocah kecil yang cerdas dan sangat menggemaskan

ibunda-ibundamu mengisahkan tentang masa kecilmu dahulu

orang-orang shalih merekamnya turun-temurun hingga sampai padaku

sangat indah..



yaa Rasulullah..

tahukah malam ini aku mengagumimu?

dengan keteladananmu dalam sejarah yang ditulis orang-orang hebat

aku sungguh merindukan sosokmu

kebijaksanaanmu, kelembutanmu, terhadap sahabat-sahabatmu sungguh membuatku membayangkan kepemimpinanmu

pun dengan kebencianmu kepada musuh-musuhmu, aku merindukan ketegasan yang ada padamu..

bolehkah aku iri pada mereka yang telah mengenalmu jauh sebelumku mengenalmu?

yaa Rasulullah

tahukah malam ini aku menangis karenamu?

rindu ingin berjumpa denganmu

rindu ingin berjumpa dengan sahabat-sahabatmu

rindu ingin berjumpa dengan istri-istrimu

rindu ingin berjumpa ibunda-ibundamu

rindu ingin bertemu dengan putra-putrimu, ahlul baitmu

rindu yang selalu kuharap pertemuannya

yang bertemunya tiada akhir

yaa Rasulullah..

tahukah malam ini aku ingin bercerita denganmu?

aku ingin menceritakan kondisi ummatmu yaa Rasulullah

aku ingin menceritakan kondisi akhir zaman seperti yang kau katakan dalam hadits-hadits yang sampai padaku

benarlah yaa Rasulullah.. ummatmu tercerai-berai, tak lagi memegang dien seperti apa yang Kekasihmu perintahkan..

yaa Rasulullah..

tahukah malam ini aku bersedih?

fitnah dunia ini sungguh merugikan ummatmu yaa Rasul..

Wahn benar-benar telah menggerogoti aqidah ummatmu

Harta, Tahta, dan Wanita

dimana al qur’an di hati mereka? dimana sunnahmu di keseharian mereka yaa Rasulullah?

yaa Rasulullah

bahkan sebelum nafas terakhirmu, kau sempat memikirkan ummatmu

“Ummatii.. ummatii.. ummatii..” sabdamu

ummatku.. ummatku.. ummatku..

beginilah keadaan ummatmu yaa rasulullah

inilah kondisi ummatmu yang sekarang

syubhat-syubhat merajalela

bid’ah-bid’ah terpelihara

belum lagi talbis-talbis yang dihembuskan tentara dajjal

yaa Rasulullah

siapakah yang bisa menjaminku untuk masuk ke surga Kekasihmu?

siapakah yang bisa menjaminku untuk bertemu denganmu?

siapakah yang bisa menjaminku untuk bertetangga denganmu?

tidak ada yaa Rasulullah..

harta dunia tak bisa kugunakan untuk membangun bahkan sebuah gubug sederhana di dekat istanamu

kekuasaan pun tak berlaku untukku berdiplomasi dan negosiasi dengan penghuni langit

lantas dengan apa aku bertemu denganmu?

yaa Rasulullah

tahukah jika millah yang kau ajarkan dahulu telah banyak difitnah?

millah yang kau turunkan adalah millah ayahanda Ibrahim yang hanif..

tapi ummatmu banyak yang tertipu dengan Samiri-Samiri baru abad ini..

tak hanya Samiri.. ada Abdullah ibn Ubay juga Yaa Rasulullah..

suatu kali aku pun pernah tahu tentang Musailamah Al Kadzab abad ini..

dan tak sedikit yang mewarisi ajaran Ibnu Saba..

Millah Ibrahim telah difitnah yaa Rasul..

jalan tauhid mereka campurkan dengan kesyirikan

mereka campurkan yang haq dengan yang bathil

adakah engkau tahu yaa Rasulullah..

ummatmu sangat merindukanmu

aku teringat saat Ibundamu Ummu Aiman menangisi kepergianmu

bukan karena ia tak terima akan kematianmu

tapi karena tak ada lagi perintah dari langit yang sampai pada pengikutmu

rindu.. rindu.. rindu..

kerinduan ini, aku tak tahu cara membayarnya

kerinduanku padamu yaa Rasulullah selalu bertambah

ku simpan rinduku ini yaa Rasulullah hanya untukmu dan orang-orang yang mencintaimu..




Juni, 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun