Mohon tunggu...
Dyah Rinni
Dyah Rinni Mohon Tunggu... profesional -

The author of Detektif Imai dan Ruangan Separuh Retak (2011) and Detektif Imai dan Misteri Brownies yang Terluka (2011) by Buah Hati. Also Marginalia (2013) and Unfriend You (2013) @deetopia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penulis dan Lagu Kesayangannya

22 Mei 2012   02:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Anda suka menulis dengan diiringi musik? Atau tidak? Iseng-iseng, saya mencari-cari lagu apa yang bisa membantu kita dalam menulis. Well, hasil terdekat yang bisa saya temukan adalah menemukan sejumlah lagu yang bisa membuat kita rileks sehingga lebih nyaman dalam menulis. Tentu Anda tahu kalau pikiran kita santai tanpa tekanan, kita bisa menulis dengan lebih nyaman dan lancar.

Nah, dari hasil google sana sini, saya menemukan sejumlah lagu yang katanya bagus untuk mendampingi kita saat menulis. Tentu Anda boleh protes kalau ternyata lagu ini malah membuat Anda jatuh ketiduran. Bagaimana juga, setiap penulis beragam. Bahkan ada yang suka menulis tanpa lagu sama sekali.

Sejumlah lagu yang 'katanya' bagus untuk mendampingi kita saat belajar dan menulis (boleh juga belajar menulis) adalah:


  • Dance of the Sugarplum Fairy karya Tchaikovsky. Saya suka mendengarkan iramanya yang terkesan mistis, fantastis dan kekanak-kanakan ini. Mungkin cocok untuk menulis cerita fantasi dan anak-anak.
  • Reviere karya Claude Debussy.
  • Le Onde karya Ludovico Einaudi.
  • Primavera karya Ludovico Einaudi.
  • Für Elise karya Beethoven
  • Back to Life karya Giovanni Allevi


Namun, tidak selamanya, lagu-lagu ini saya gunakan dalam mendampingi saya menulis. Ini karena terkadang saya membutuhkan lagu-lagu yang upbeat, untuk membuat saya bersemangat. Hanya saja lucunya saya jarang mendengarkan dalam lagu yang bahasanya saya mengerti. Mungkin karena kalau saya mengerti, akibatnya saya akan bernyanyi alih-alih menulis.

Jadinya, di playlist saya akan muncul lagu-lagu Korea dan Jepang. :)

Bagaimana dengan Anda? Bagaimana Anda menulis, dengan atau tanpa didampingi lagu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun