Mohon tunggu...
Achmat Amar Fatoni
Achmat Amar Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Why so Serious?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Carnian Pluvial Event, Ketika Bumi Diguyur Hujan Selama 2 Juta Tahun

14 Januari 2025   09:56 Diperbarui: 14 Januari 2025   09:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carnian pluvial event (miro.medium.com)

Periode Triasik menyimpan salah satu peristiwa paling menakjubkan dalam sejarah Bumi: hujan yang berlangsung selama 2 juta tahun. Fenomena ini dikenal sebagai Carnian Pluvial Event (CPE), sebuah periode yang menandai awal era dinosaurus dan mengubah wajah Bumi secara dramatis.

Apa itu Carnian Pluvial Event?

Carnian Pluvial Event terjadi sekitar 230 juta tahun yang lalu, pada periode Triasik. Nama "Carnian" merujuk pada umur geologi, sementara "Pluvial" berarti hujan. Peristiwa ini berlangsung di masa ketika seluruh daratan Bumi masih menyatu dalam satu benua besar bernama Pangea.

Penyebab Hujan 2 Juta Tahun

Penyebab utama CPE adalah rangkaian letusan gunung api yang dikenal sebagai Wrangelian Eruption. Letusan ini berlangsung selama sekitar 1 juta tahun dan menghasilkan lapisan batuan setebal hingga 6 kilometer. Beberapa dampak dari letusan ini meliputi:

- Pelepasan gas CO2 dalam jumlah masif
- Pembakaran lapisan batuan karbon yang melepaskan lebih banyak gas rumah kaca
- Peningkatan suhu global sebesar 3-4 derajat Celsius
- Kadar CO2 atmosfer mencapai 1.000 ppm (bandingkan dengan 417 ppm saat ini)

Dampak terhadap Kehidupan di Bumi

Perubahan iklim drastis ini membawa berbagai dampak signifikan:

1. Perubahan Lingkungan
- Suhu yang lebih hangat dan kelembaban tinggi
- Hujan asam akibat reaksi air dengan hidrogen sulfida dari letusan gunung api
- Perubahan pH tanah dan air yang drastis

2. Dampak pada Makhluk Hidup
- Banyak spesies mengalami stres berat
- Tumbuhan menghasilkan amber dalam jumlah besar sebagai respons terhadap stres
- Beberapa spesies punah karena tidak mampu beradaptasi
- Munculnya tumbuhan raksasa seperti Bennettitales

Era Kebangkitan Dinosaurus

Sebelum CPE, dinosaurus hanya merupakan kelompok minoritas yang mewakili sekitar 5% populasi reptil. Namun, setelah periode ini, populasi mereka meningkat drastis hingga 90%. Meskipun hubungan langsung antara CPE dan kebangkitan dinosaurus masih belum sepenuhnya dipahami, para ilmuwan menduga hal ini terkait dengan berkurangnya persaingan setelah kepunahan spesies reptil lainnya.

Berakhirnya Periode Hujan

CPE akhirnya berakhir seiring dengan:
- Berkurangnya aktivitas vulkanik
- Penurunan kadar CO2 di atmosfer
- Penyerapan gas rumah kaca oleh tumbuhan dan tanah
- Kembalinya suhu ke kondisi normal

Kesimpulan

Carnian Pluvial Event merupakan bukti bahwa Bumi pernah mengalami perubahan iklim ekstrem yang berlangsung dalam waktu sangat panjang. Peristiwa ini tidak hanya mengubah kondisi lingkungan secara drastis tetapi juga membuka jalan bagi era dinosaurus. Penelitian tentang periode ini terus berlanjut, dan masih banyak misteri yang belum terpecahkan tentang dampak lengkapnya terhadap evolusi kehidupan di Bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun