Mempelajari radiasi gelombang mikro dari Big Bang membantu ilmuwan memahami usia dan struktur alam semesta. Â
2. Osilasi Akustik Barionik Â
  Gelombang dari masa awal alam semesta ini menjadi alat ukur untuk menghitung jarak dan struktur besar alam semesta. Â
3. Analisis Statistik Model Bayesian Â
  Metode ini menggabungkan berbagai data pengamatan untuk memberikan estimasi yang lebih akurat mengenai ukuran alam  semesta. Â
Bentuk Alam Semesta Â
Bentuk alam semesta juga memengaruhi pemahaman tentang luasnya. Berdasarkan data NASA, alam semesta memiliki bentuk yang datar dengan margin kesalahan hanya 0,4%. Jika benar datar, alam semesta bisa saja tak terbatas. Namun, karena usia alam semesta terbatas, kita hanya dapat mengamati bagian kecil dari volume totalnya. Â
Berdasarkan perhitungan ilmiah, luas alam semesta jauh lebih besar daripada yang bisa kita amati. Dengan diameter 92 miliar tahun cahaya atau bahkan hingga 7 triliun tahun cahaya, angka ini sudah cukup untuk menggambarkan betapa kecilnya Bumi kita di tengah samudra kosmik yang begitu luas. Â
Mari terus eksplorasi misteri alam semesta bersama, karena siapa tahu, kita mungkin menemukan fakta yang lebih menakjubkan di masa depan! Â
Sumber rujukan:
1. https://www.britannica.com/topic/observable-universe