Mohon tunggu...
Achmat Amar Fatoni
Achmat Amar Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

seseorang yang berusia 20 tahun yang mempunyai ketertarikan dalam menulis. Saya mencoba menuangkan hobi menulis saya di platform ini. Topik yang saya sukai adalah cerpen, lingkungan hidup, astronomi, sejarah dll. Semoga kamu suka tulisanku, Enjoy :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pesawat Buatan Manusia ini Berhasil Sampai ke Matahari

28 Desember 2024   16:29 Diperbarui: 28 Desember 2024   16:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parker Solar Probe (jhuapl.edu)

Pada 25 Desember 2024, Parker Solar Probe milik NASA mencatatkan sejarah dengan melakukan pendekatan terdekat ke Matahari yang pernah dilakukan manusia. Dalam misi ke-22 nya, wahana antariksa ini berhasil mendekat hingga jarak 6,1 juta kilometer dari permukaan Matahari, menjelajahi wilayah korona yang penuh dengan tantangan berupa panas ekstrem dan radiasi mematikan.

Memecahkan Rekor Kecepatan di Ruang Angkasa

Wahana Parker berhasil mencapai kecepatan mencengangkan sebesar 692.000 kilometer per jam, atau sekitar 300 kali lebih cepat dari pesawat tercepat di Bumi, Lockheed Martin SR-71 Blackbird. Pencapaian kecepatan luar biasa ini dimungkinkan melalui tujuh kali manuver bantuan gravitasi Venus, dengan dorongan terakhir terjadi pada November 2024.

Menghadapi Tantangan Komunikasi

Selama pendekatan ekstrem ini, NASA kehilangan kontak sementara dengan wahana Parker karena harus memprioritaskan perlindungan instrumen dari radiasi yang sangat intens. Komunikasi dijadwalkan kembali pada 27 Desember 2024, menjadi momen krusial bagi tim ilmuwan yang menanti konfirmasi keberhasilan wahana melewati tantangan besar tersebut.

Mengungkap Misteri Korona Matahari

Salah satu tujuan utama misi Parker Solar Probe adalah mempelajari atmosfer terluar Matahari, khususnya korona. Wilayah ini menyimpan teka-teki ilmiah yang menarik, karena suhunya mencapai 1,1 juta derajat Celsius, jauh lebih panas dibanding permukaan Matahari (fotosfer) yang hanya sekitar 4.100 derajat Celsius. Para ilmuwan berharap data dari wahana Parker dapat membantu menjelaskan "masalah pemanasan koronal" ini, dengan teori yang menyebutkan bahwa gelombang magnetik dan partikel berenergi tinggi mungkin berperan penting.

Perjalanan Misi dan Pencapaian

Sejak peluncurannya pada 12 Agustus 2018, Parker Solar Probe telah mencapai beberapa tonggak penting:

  • 2018: Flyby pertama yang memecahkan rekor pendekatan ke Matahari sebelumnya
  • 2021: Selama flyby ke-10, menjadi wahana antariksa pertama yang "menyentuh" Matahari
  • 2023: Menetapkan rekor kecepatan sebelumnya sebesar 635.266 km/jam pada flyby ke-17

Rencana Misi Mendatang

Misi utama wahana belum selesai. Dua flyby penting masih dijadwalkan:

  • 22 Maret 2025: Pendekatan dekat dengan parameter jarak dan kecepatan serupa
  • 19 Juni 2025: Flyby terakhir dari fase misi utama

Pentingnya bagi Teknologi Bumi dan Antariksa

Memahami dinamika Matahari sangat penting untuk melindungi infrastruktur teknologi Bumi. Badai Matahari dan gangguan geomagnetik dapat berdampak signifikan pada satelit, jaringan listrik, dan komunikasi radio. Data dari Parker Solar Probe membantu ilmuwan lebih baik dalam memprediksi dan mempersiapkan diri menghadapi cuaca antariksa, menjamin keamanan teknologi berbasis Bumi dan para astronot di luar angkasa.

Misi ini juga memberikan wawasan berharga tentang evolusi bintang dan potensi implikasinya bagi kehidupan di luar Bumi. Seiring Parker Solar Probe melanjutkan perjalanan revolusionernya, setiap pendekatan membawa manusia semakin dekat untuk memahami bintang kita dan pengaruhnya terhadap tata surya.

sumber rujukan:

1. https://science.nasa.gov/science-research/heliophysics/nasas-parker-solar-probe-makes-history-with-closest-pass-to-sun/

2. https://www.space.com/40437-parker-solar-probe.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun