Mohon tunggu...
Achmat Amar Fatoni
Achmat Amar Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Why so Serious?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

5 Skenario Kiamat Dalam Perspektif Sains

25 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 25 Desember 2024   08:00 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi alam semesta berkahir (beardedgentlemenmusic.com)

Para ilmuwan telah lama merenungkan salah satu pertanyaan terpenting dalam kosmologi: "bagaimana alam semesta akan berakhir?" Penelitian dan pengamatan terkini telah mengungkapkan beberapa skenario yang mungkin terjadi untuk nasib akhir dari segala yang kita ketahui. Mari kita jelajahi teori-teori menarik tentang bagaimana kisah kosmis kita mungkin berakhir.

1. Memahami Ekspansi Universal

Sebelum mendalami kemungkinan akhir alam semesta, penting untuk memahami bahwa alam semesta kita terus mengembang. Seperti kismis dalam kue yang sedang dipanggang yang bergerak menjauh saat adonan mengembang, galaksi-galaksi terus bergerak menjauh satu sama lain. Penemuan ekspansi ini, yang pertama kali ditemukan melalui pengamatan astronomi yang cermat, telah mengubah total pemahaman kita tentang evolusi kosmis.

2. Big Crunch: Keruntuhan Kosmis

Salah satu kemungkinan adalah skenario Big Crunch, di mana gravitasi akhirnya mengalahkan ekspansi alam semesta. Dalam teori ini, segala sesuatu akan mulai menyusut, menyebabkan galaksi-galaksi bertabrakan dan bergabung. Bintang-bintang akan hancur, dan lubang hitam akan menelan materi di sekitarnya, yang akhirnya menciptakan satu lubang hitam raksasa. Pada akhirnya, semuanya akan terkompresi menjadi titik misterius dengan kepadatan tak terhingga yang disebut singularitas yang mirip dengan bagaimana alam semesta dimulai.

3. Big Bounce: Reset Kosmis

Terkait dengan Big Crunch adalah teori Big Bounce, yang menunjukkan bahwa ketika alam semesta menyusut ke titik terkecilnya, mungkin akan memantul kembali dan mengembang lagi. Ini menimbulkan kemungkinan menarik bahwa Big Bang kita bukanlah yang pertama, alam semesta mungkin telah melalui beberapa siklus ekspansi dan kontraksi. Namun, skenario ini menjadi kurang populer di kalangan ilmuwan karena hukum entropi, yang menunjukkan bahwa ketidakteraturan dalam alam semesta hanya bisa meningkat, tidak menurun.

4. Heat Death: Masa Depan yang Dingin dan Gelap

Pengamatan saat ini menunjukkan bahwa ekspansi alam semesta sebenarnya semakin cepat, didorong oleh kekuatan misterius yang disebut energi gelap. Ini mengarah pada skenario yang mungkin paling mungkin terjadi: kematian panas. Di masa depan ini, galaksi-galaksi akan bergerak begitu jauh sehingga bintang-bintang baru tidak bisa terbentuk. Bintang-bintang yang ada akan secara bertahap mati, menyisakan hanya kegelapan, bintang kerdil yang dingin, dan lubang hitam. Proses ini bisa berlangsung sangat lama sampai triliunan triliunan tahun.

5. Big Rip: Akhir yang Keras

Jika energi gelap terus tumbuh lebih kuat, ini bisa mengarah pada kesimpulan yang lebih dramatis yang disebut Big Rip. Ekspansi yang semakin cepat akan menjadi begitu kuat sehingga secara harfiah akan merobek struktur ruang-waktu. Galaksi, sistem tata surya, planet, dan bahkan atom akhirnya akan tercabik-cabik oleh kekuatan ekspansi yang luar biasa.

6. Vacuum Decay: Kiamat Instan

Kemungkinan yang paling mengkhawatirkan mungkin adalah peluruhan vakum, yang beroperasi pada tingkat kuantum. Teori ini menunjukkan alam semesta kita berada dalam keadaan stabil sementara, seperti bola yang beristirahat di bukit daripada di dasar lembah. Melalui terowongan kuantum, keadaan ini bisa tiba-tiba bergeser ke konfigurasi yang lebih stabil, secara fundamental mengubah hukum fisika. Jika ini terjadi, perubahan akan menyebar dengan kecepatan cahaya, langsung menghancurkan segala sesuatu di jalannya. Meskipun probabilitasnya sangat kecil, sekitar satu berbanding 10^794 tahun yang secara teoritis bisa terjadi kapan saja.

7. Mengapa Mempelajari Akhir Alam Semesta?

Meskipun skenario-skenario ini mungkin terasa jauh dan abstrak, mempelajari kemungkinan akhir alam semesta membantu kita memahami fisika fundamental dan tempat kita di kosmos. Sebagai satu-satunya spesies yang diketahui mampu merenungkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu, manusia telah berkembang dari bertanya-tanya tentang petir dan musim hingga memahami struktur ruang-waktu itu sendiri. Pencarian pengetahuan ini terus mendorong penemuan ilmiah dan pemahaman kita tentang dunia alam.

Data ilmiah saat ini menunjukkan bahwa kematian panas adalah hasil yang paling mungkin terjadi, berdasarkan pengamatan energi gelap dan ekspansi universal. Namun, para peneliti terus mengumpulkan data dan mengembangkan teori baru, menjadikan studi tentang eskatologi kosmis sebagai bidang penelitian yang aktif dan terus berkembang.

sumber rujukan:

1. https://www.rmg.co.uk/stories/topics/how-will-universe-end

2. https://www.popularmechanics.com/space/deep-space/a62684775/dark-matter-long-freeze/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun