6. Vacuum Decay: Kiamat Instan
Kemungkinan yang paling mengkhawatirkan mungkin adalah peluruhan vakum, yang beroperasi pada tingkat kuantum. Teori ini menunjukkan alam semesta kita berada dalam keadaan stabil sementara, seperti bola yang beristirahat di bukit daripada di dasar lembah. Melalui terowongan kuantum, keadaan ini bisa tiba-tiba bergeser ke konfigurasi yang lebih stabil, secara fundamental mengubah hukum fisika. Jika ini terjadi, perubahan akan menyebar dengan kecepatan cahaya, langsung menghancurkan segala sesuatu di jalannya. Meskipun probabilitasnya sangat kecil, sekitar satu berbanding 10^794 tahun yang secara teoritis bisa terjadi kapan saja.
7. Mengapa Mempelajari Akhir Alam Semesta?
Meskipun skenario-skenario ini mungkin terasa jauh dan abstrak, mempelajari kemungkinan akhir alam semesta membantu kita memahami fisika fundamental dan tempat kita di kosmos. Sebagai satu-satunya spesies yang diketahui mampu merenungkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu, manusia telah berkembang dari bertanya-tanya tentang petir dan musim hingga memahami struktur ruang-waktu itu sendiri. Pencarian pengetahuan ini terus mendorong penemuan ilmiah dan pemahaman kita tentang dunia alam.
Data ilmiah saat ini menunjukkan bahwa kematian panas adalah hasil yang paling mungkin terjadi, berdasarkan pengamatan energi gelap dan ekspansi universal. Namun, para peneliti terus mengumpulkan data dan mengembangkan teori baru, menjadikan studi tentang eskatologi kosmis sebagai bidang penelitian yang aktif dan terus berkembang.
sumber rujukan:
1. https://www.rmg.co.uk/stories/topics/how-will-universe-end
2. https://www.popularmechanics.com/space/deep-space/a62684775/dark-matter-long-freeze/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H