Mohon tunggu...
Achmat Amar Fatoni
Achmat Amar Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

seseorang yang berusia 20 tahun yang mempunyai ketertarikan dalam menulis. Saya mencoba menuangkan hobi menulis saya di platform ini. Topik yang saya sukai adalah cerpen, lingkungan hidup, astronomi, sejarah dll. Semoga kamu suka tulisanku, Enjoy :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenapa Kita Bermimpi?

7 Oktober 2024   20:28 Diperbarui: 7 Oktober 2024   23:40 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermimpi adalah fenomena yang sering kita alami saat tidur, namun masih menjadi misteri yang menarik bagi banyak orang. Kenapa kita bermimpi? Dan mengapa mimpi bisa terasa begitu nyata, menyenangkan, aneh, atau bahkan menakutkan? Pertanyaan ini memang banyak membuat penasaran, seperti yang dirasakan oleh Daffa dan mungkin juga oleh kita semua.

1. Apa Kata Sigmund Freud tentang Mimpi?

Salah satu teori pertama yang mencoba menjelaskan fenomena mimpi datang dari Sigmund Freud, seorang psikoanalis terkenal, pada tahun 1899. Freud berpendapat bahwa mimpi adalah cerminan dari harapan dan keinginan terpendam yang kita miliki. Menurutnya, mimpi adalah tempat di mana keinginan-keinginan kita yang tidak bisa terwujud di dunia nyata, seperti cita-cita, impian tentang pasangan ideal, atau bahkan amarah terpendam, muncul ke permukaan.

Namun, teori Freud hanyalah satu sudut pandang. Dalam perkembangannya, teknologi dan penelitian modern pada tahun 1950-an mengungkapkan penjelasan yang lebih ilmiah tentang mimpi.

2. Mimpi sebagai Efek Samping Proses Memori

Penelitian yang lebih mutakhir menunjukkan bahwa mimpi sebenarnya adalah efek samping dari proses otak kita yang sedang bekerja keras merajut memori. Ketika kita tidur, otak kita mencoba menghubungkan pengalaman dan kejadian-kejadian dalam hidup kita untuk membentuk memori yang lebih permanen. Mimpi adalah hasil dari proses ini, di mana rangkaian memori "bocor" ke bagian otak yang sadar.

Karena proses ini terjadi di bawah alam sadar, sering kali mimpi kita jadi terasa aneh, tidak logis, atau bahkan tidak masuk akal. Otak kita seolah mengacak-acak kenangan dan memori yang kita miliki, menciptakan cerita yang kadang sulit untuk kita pahami.

3. Kenapa Mimpi Sulit Diingat?

Mungkin kita sering bertanya-tanya, kenapa mimpi yang kita alami sangat sulit untuk diingat? Ini terjadi karena memori jangka pendek kita terpisah dengan memori jangka panjang selama kita bermimpi. Saat kita terbangun, hanya sebagian kecil dari memori tersebut yang tersimpan dalam ingatan kita. Alhasil, meskipun kita tahu kita bermimpi, detail dari mimpi itu perlahan-lahan menghilang.

Menurut peneliti Ludwig Strumple pada tahun 1984, alur mimpi yang tidak beraturan juga menjadi alasan mengapa kita sulit mengingat mimpi. Seperti cerita dalam sinetron yang rumit dan berbelit-belit, mimpi kita sering kali tidak memiliki alur yang jelas, membuatnya semakin susah untuk diingat setelah kita bangun.

4. Mengapa Bermimpi Itu Penting?

Meskipun mimpi kadang sulit dimengerti, ternyata bermimpi memiliki manfaat yang besar bagi kita. Bermimpi bisa membantu meningkatkan daya ingat, mengelola emosi, memperbaiki kesehatan mental, dan bahkan mengurangi stres secara keseluruhan. Proses ini penting untuk membantu kita memproses berbagai pengalaman hidup dan menjaga keseimbangan emosi.


Jadi, meskipun mimpi sering kali membingungkan, mereka adalah bagian penting dari kesehatan mental kita. Namun, jangan terlalu lama terlarut dalam mimpi karena kehidupan nyata pun punya keindahannya sendiri yang tak kalah menarik untuk dijalani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun