Malang, 5 Juli 2024 – Desa Gajahrejo di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, bersiap memasuki era baru dengan diperkenalkannya Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) oleh mahasiswa Faklutas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Program ini merupakan inisiatif untuk mengembangkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi desa secara maksimal melalui inovasi teknologi dan diversifikasi produk, terutama di sektor garam.
- Apa Itu PPK Ormawa?
Program PPK Ormawa adalah bagian dari upaya universitas untuk memberdayakan organisasi kemahasiswaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang berdampak nyata. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam melakukan program-program pengembangan komunitas, sekaligus membekali mereka dengan keterampilan kepemimpinan dan manajemen proyek.
- Mengapa Desa Gajahrejo?
Desa Gajahrejo terletak di wilayah pesisir Malang Selatan Jawa Timur dan dikenal sebagai salah satu penghasil garam tradisional. Meski memiliki potensi yang besar, produksi garam di desa ini masih menghadapi berbagai kendala seperti teknik produksi yang tradisional, keterbatasan akses terhadap teknologi baru, dan kurangnya jaringan pemasaran. Melalui PPK Ormawa, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya berusaha menjawab tantangan ini dengan pendekatan inovatif yang melibatkan teknologi dan pemberdayaan masyarakat.
- Pembukaan Program: Langkah Awal Menuju Perubahan
Pada tanggal 5 Juli 2024, acara pembukaan resmi Program PPK Ormawa di Desa Gajahrejo dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan tim PPK Ormawa Humanera, pemerintah desa, dan masyarakat setempat. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan visi dan misi program, serta memaparkan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
Liya Agustita Dwi Sari, ketua tim PPK Ormawa, menyatakan dalam sambutannya, “Kami berharap program ini tidak hanya membawa perubahan dalam cara produksi garam, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Desa Gajahrejo. Dengan penerapan teknologi baru, kami optimis desa ini dapat menjadi pusat produksi garam yang lebih modern dan berdaya saing.”
- Edu Salt Center: Pusat Edukasi dan Pengembangan Garam
Komponen kunci dari program ini adalah pendirian Edu Salt Center, sebuah pusat edukasi dan inovasi yang berfokus pada diversifikasi produk garam menggunakan teknologi Greenhouse Salt Tunnel (GST). Teknologi GST memungkinkan produksi garam yang lebih efisien dan berkualitas tinggi dengan memanfaatkan panas matahari secara optimal.
Edu Salt Center tidak hanya akan berfungsi sebagai tempat pelatihan teknis, tetapi juga sebagai pusat pengembangan produk dan pemasaran. Masyarakat akan diajarkan cara mengoperasikan teknologi GST, menghasilkan berbagai produk garam dengan nilai tambah, seperti garam bumbu, garam spa, dan produk-produk inovatif lainnya yang memiliki pasar lebih luas.
- Sosialisasi dan Edukasi Awal: Membangun Kesadaran dan Antusiasme
Sosialisasi awal program mencakup berbagai kegiatan edukasi untuk mengenalkan teknologi GST dan strategi diversifikasi produk. Tim PPK Ormawa menyelenggarakan lokakarya dan diskusi terbuka yang melibatkan pemangku kepentingan desa. Mereka memaparkan manfaat dari teknologi GST, proses produksinya, serta potensi pasar bagi produk garam yang lebih beragam.
Oka Satrio Wicaksono, anggota tim, menjelaskan, “Kami mengajak masyarakat untuk terbuka terhadap perubahan dan melihat peluang yang ada. Teknologi GST bukan hanya soal meningkatkan produksi, tetapi juga tentang membuka akses ke pasar yang lebih besar dan lebih menguntungkan.”
- Identifikasi Potensi dan Tantangan: Menyusun Rencana Tindakan
Selama tahap pengenalan, tim PPK Ormawa juga melakukan kajian mendalam tentang potensi dan tantangan yang dihadapi Desa Gajahrejo. Melalui wawancara, diskusi kelompok, dan observasi lapangan, mereka mengidentifikasi beberapa isu kunci seperti keterbatasan modal awal, kesenjangan pengetahuan, dan kurangnya infrastruktur pemasaran.
Berbekal temuan ini, program menyusun rencana tindakan yang mencakup:
Pelatihan Teknologi GST: Pelatihan intensif bagi masyarakat tentang cara mengoperasikan dan merawat teknologi GST, serta teknik diversifikasi produk garam.
Pengembangan Produk: Pengenalan berbagai jenis produk garam dengan nilai tambah, serta pelatihan tentang branding dan pemasaran produk.
Akses Modal dan Kemitraan: Pengembangan kemitraan dengan pihak-pihak terkait, termasuk lembaga keuangan, untuk memberikan akses modal dan dukungan usaha.
Pengembangan Infrastruktur Pemasaran: Membangun jaringan pemasaran untuk produk-produk garam lokal, termasuk pasar online dan offline.
- Komitmen Jangka Panjang: Menuju Kemandirian Ekonomi
PPK Ormawa di Desa Gajahrejo bukan hanya program jangka pendek. Tim berkomitmen untuk mendampingi masyarakat dalam jangka panjang, dengan tujuan akhir meningkatkan kemandirian ekonomi desa. Evaluasi dan penyesuaian program akan dilakukan secara berkala untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitasnya.
Abdul Aziz Amin, S.Pi, M. Sc, dosen pembimbing tim PPK Ormawa, menegaskan, “Ini adalah investasi jangka panjang. Kami ingin melihat Desa Gajahrejo tumbuh menjadi desa yang mandiri dan sejahtera, di mana warganya mampu mengelola dan mengembangkan usaha garam secara berkelanjutan.”
- Harapan untuk Masa Depan
Dengan dukungan dari Universitas Brawijaya Khususnya PPK Humanera, masyarakat Desa Gajahrejo kini memiliki harapan baru untuk mengubah potensi lokal mereka menjadi kekuatan ekonomi yang nyata. Program PPK Ormawa membuka jalan bagi inovasi, kerjasama, dan pengembangan kapasitas yang diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain di Indonesia untuk mengikuti jejak yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H