Menurut sebuah sumber di KPK, sekarang ini Ada semacam perlawanan dari dalam tubuh KPK putih terhadap aksi-aksi kelompok KPK hitam yang selalu berusaha berusaha menutupi jejak langkah aktor-aktor utama Hambalang.
Ya, perang sedang berkecamuk di negeri yang bernama KPK ... Intrik-intrik kepentingan cikeas yang terjadi di kpk saat ini mulai mendapatkan respon yang amat keras dari komunitas KPK putih. Salah satu contohnya yaitu bocornya surat izin penggeledahan Olly yang lalu.
Alasannya kubu putih ingin adanya keadilan dan kepastian dalam penegakan hukum
bukannya memberikan solusi polusi, intrik atau perkongsian jahat, hingga orang kecil seperti Wafid Muharam harus dikorbankan secara sistematis untuk menanggung kesalahan Andi Malarangeng.
Menurut sumber tersebut pada dasarnya KPK sekatang ini sedang mencoba menutupi Andi Malarangeng sebgai otak kasus Hambalang ini, berikut kronologinya:
Sebenarnya sejak awal Hambalang ini sudah tercium banyak kejanggalan, Bappenas sendiri sudah tidak menyetujui anggaran Hambalang yang lalu.
Dalam audit BPK pun sudah menjelaskan, bahwa sebenarnya sejak awal, pertemuan trilateral antara
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas-Kemkeu-Kempora, sudah
menyatakan pagu indikatif Kempora 2012 tak bisa menampung pembiayaan kegiatan lanjutan yang bersifat
multiyears.
Namun herannya, pihak-pihak Kemkeu yang dimotori ANNY R dan kawan-kawan bersikeras. Mereka membuat catatan bahwa dana untuk proyek Hambalang itu wajib dialokasikan pada pagu indikatif 2012.
Padahal semua juga tau, saat itu tengah berlangsung Komisi X DPR saat itu sudah mengeluh dan membentuk Panja Hambalang untuk mengawasi secara dekat berbagai dugaan buruk soal pelaksanaan proyek itu yang terindikasi bermasalah.
LIHAT ARSIP DPR :
Komisi X DPR RI Bentuk Panja Hambalang
Komisi X DPR RI dan pemerintah (Kementerian Pemuda dan Olahraga) sepakat membentuk Panitia Kerja (Panja)proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) ...
http://www.dpr.go.id/id/berita/komisi10/2012/feb/07/3628/komisi-x-dpr-ri-bentuk-panja-hambalang
kutipan kekawatiran anggota2 DPR akan Hambalang saat itu 7Â february 2012:
Anggota Komisi X DPR Djamal Aziz (F-PG) menyatakan bahwa pembentukan Panja proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Jawa Barat bertujuan mengetahui secara detil proyek tersebut.
"Saya pikir sangat tepat jika ini dipanjakan. Ada hal-hal yang aneh tapi nyata. Harus selesai tapi dengan jelas. Ini aneh konsultannya belum ada," kata Djamal pada rapat kerja tersebut.
Menurut Djamal, berbagai pemberitaan yang menyebutkan adanya dugaan penyimpangan dalam proyek Hambalang ini, secara tidak langsung berimbas pada anggota komisi X DPR.
Menindak lanjuti semua indikasi penyelewengan itu pada 20 April 2012, Komisi X DPR mengadakanlah rapat kerja dengan Kempora yang memutuskan persetujuan anggaran Hambalang sebesar Rp 578,511 miliar akan diberikan setelah ada rekomendasi dari Panja Hambalang.
Anehnya lagi, dalam dokumen persetujuan RKA-KLÂ SECARA LICIK Kemenpora untuk APBN-P 2012 tertanggal 20 April 2012, sama sekali tak memberikan catatan sesuai keputusan raker di atas. Kemenpora menyerahkan surat persetujuan Komisi X DPR itu kepada Kemkeu, yang ditindaklanjuti HPu dengan mengeluarkan persetujuan revisi alokasi anggaran Hambalang menjadi Rp 578,511 miliar.
Pada raker Komisi X DPR tanggal 7 Juni 2012, alias beberapa hari setelah longsor di Hambalang mewarnai
pemberitaan media massa seluruh Indonesia, Komisi X kembali BERKERAS PADA KEMENPORA bahwa persetujuan anggaran Hambalang harus memperhatikan poin kesimpulan raker 20 April 2012, yakni persetujuan harus menunggu hasil Panja Hambalang, yang memang secara prinsip sudah tidak menyetujuinya.
KARENA BERDASARKAN SIDAK PANJA HAMBALANG KE LOKASI DAN TEMUAN LAINNYA:
30 Mei 2012
Panja Hambalang Sidak Pusdiklat Bukit Hambalang
Tim Panja Hambalang Komisi X DPR mengadakan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Selasa ...
http://www.dpr.go.id/id/berita/komisi10/2012/jun/01/3987/panja-hambalang-sidak-pusdiklat-bukit-hambalang
05-Jun-2012
Panja Hambalang Panggil Menteri PU
Anggota DPR Deddy Gumelar (F-PDIP) mengatakan, Panja Hambalang akan segera memanggil Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto ...
http://www.dpr.go.id/id/berita/komisi10/2012/jun/05/4026/panja-hambalang-panggil-menteri-pu-
keluhan komisi x saat itu:
Komisi X mengatakan, pada Februari atau Maret lalu, DPR sudah mengundang kontraktor dan konsultan perencana dan mereka menjawab bahwa proyek tersebut layak secara teknis namun faktanya amblas. "karena itu secara teknis pernyataan itu sudah tidak akurat lagi dan akan kita pertanyakan kembali," tegasnya.
Namun lagi-lagi DENGAN LICIKNYA hal itu tak dimasukkan dalam surat Kemenpora kepada Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan. Karena tidak tau HPU pun mengeluarkan surat keputusan alokasi anggaran untuk Hambalang sebesar Rp 578,511 miliar tanpa tanda pemblokiran atau tanda bintang (*).
Setelah diterbitkan DIPA Kempora atas APBN TA 2012 tanggal 9 Desember 2012 oleh Dirjen Perbendaharaan, dan mengalokasikan kegiatan pembangunan P3SON Hambalang sebesar Rp 521,676 miliar tanpa tanda bintang barulah kemenpora memberitahukan DPR hanya menyetujui anggaran Hambalang sebesar Rp 271,676 miliar, yang baru diterimanya pada 16 Desember 2012 ! LIHATLAH BEGITU LICIKNYA MEREKA!
APA LAGI ALASAN KPK MENYEMBUNYIKAN BAHWASANNYA ANDI MALARANGENG BUKANLAH OTAK HAMBALANG INI? KALAU DULU ANDI BISA MENJEBAK DAN MENGORBANKAN ORANG KECIL SEPERTI WAFID MUHARRAM DENGAN SISTEMATIS, TAPI TERNYATA SETELAH WAFID MUAHARRAM TERTANGKAP KPKÂ 21 April 2011 PERKARA WISMA ATLET DAN DIGANTIKAN ORANG LAIN, PENJARAHAN ITU TETAP DILAKUKAN OLEH KEMENPORAÂ DAN TERKUAK JUSTRU ANDI MALARANGENG YANG MENGINSTRUKSIKANNYA !
"BUAT KPK BERHENTILAH BERUSAHA MENUTUP PERAN AKTOR UTAMA HAMBALANG SYLVIA SOLEHA DAN ANDI MALARANGENG"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI