Mohon tunggu...
Dee Patria Adithana
Dee Patria Adithana Mohon Tunggu... wiraswasta -

Member of DPP AMPI, Law Bureau DPD Golkar Jak-Tim

Selanjutnya

Tutup

Politik

Biarkan Komunis Bersuara Demi Demokrasi

2 Mei 2011   09:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:09 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya disini kita tidak akan membicarakan nilai-nilai dari komunisme karena penulis tidak menguasai sepenuhnya mengenai paham-paham komunisme. Namun yang Penulis merasa perlu untuk disoroti adalah Demokrasi di Indonesia itu sendiri. Seperti yang kita ketahui, Demokrasi berarti dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dari pengertiannya saja sudah jelas, bahwa suara rakyat adalah yang utama. Oleh karena itu mengapa sebuah ideologi bernama Komunisme harus dilarang? Tentu saja itu tidak lepas dari sejarah Indonesia sendiri.

Peristiwa Madiun, Peristiwa G30/S/PKI, dll membawa kita kedalam masa-masa pilu. Salah satu tragedi yang paling berdarah pada bangsa kita. Satu hal yang selalu kita ingat dari semasa kita kecil, bahwa Komunisme itu kejam dan berdarah. Suatu hal yang diulang-ulang trus-menerus, serta doktrin yang tak kunjung henti membawa kita pada kesimpulan bahwa Komunisme itu kejam, jahat, dan musuh bersama.

Tapi Ideologi mana yang tidak kejam? Ideologi mana yang dapat memuaskan setiap manusia? Tidak ada. Semua menginginkan yang terbaik buat umat manusia melalui cara yang berbeda-beda. Apakah kaum agamais berarti suci dan melambangkan kebaikan Tuhan?  Tidak. Kita bisa melihat pembantaian mereka kepada kaum Komunis setelah tahun '65. Kita juga bisa melihat saat ini kaum-kaum fundamentyalis bertindak sesuka hati mengatasnamakan agama. Apakah kemudian mereka buruk? Belum tentu.

Bagaimana mungkin yang namanya Demokrasi hanya mengenal Tengah dan Kanan. Kaum Kiri juga harus diperhatikan, karena mereka juga menyuarakan rakyat. Apabila kita mau berbicara tentang NKRI, seharusnya kita hanya memiliki kaum Tengah. Kaum Kanan jelas berdasarkan panji-panji Agama, sehiungga dapat memberikan ketidakpuasan kepada Agama lain. Begitu juga dengan Kaum Kiri jelas akan ditentang oleh kaum Agama. Namun dikarenakan kita menganut Demokrasi, maka semua rakyat berhak menyuarakan aspirasinya, dan tidak boleh ada pelarangan bagi golongan-golongan tertentu.

Rakyat punya suara. Mereka yang berhak menentukan nasib mereka sendiri. Pelarangan terhadap suatu Ideologi hanya akan menimbulkan ketidakpuasan. Apabila sudah tidak puas, maka orang bisa berfikir tidak jernih. Sehingga kebebasan berideologi diiringi pendidikan politik yang baik sangat berguna untuk kemajuan Demokrasi di Indonesia.

The ignorance of one voter in a democracy impairs the security of all. John F. Kennedy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun