Mohon tunggu...
Deep Bongiovi
Deep Bongiovi Mohon Tunggu... -

Just a deep thought...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

West Sumatra Chronicles III - Divine Bukittinggi

24 Maret 2016   19:34 Diperbarui: 24 Maret 2016   19:48 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air terjun yang biasanya harus dicari dan dirambah kedalam hutan, disini berada tepat dipinggir jalan raya. Kami berhenti sejenak, menyegarkan diri dari dinginnya air terjun berketingggian 35 meter ini.

 [caption caption="Air terjun Lembah Anai"]

[/caption]Kemegahan alam, tanpa usaha, dapat direngkuh dan dinikmati begitu saja oleh manusia. Itulah alam Sumbar bagi saya. Betapa beruntung warga disana dan saya harap mereka menyadari dan menjaga kelestariannya. Please jangan buang sampah sembarangan, travelers.

 [caption caption="Kembali segar setelah perjalanan panjang"]

[/caption]Setelah wajah bertemu air dingin lembah Anai yang menyegarkan, saatnya melanjutkan perjalanan. Hati semakin berdesir tidak sabar mengalami getaran kagum dan syukur berikutnya. Tidak jauh dari Lembah Anai, kami masuk ke area Padang Panjang. Hot list kami berikutnya tidak lain dan tidak bukan adalah makan siang di Sate Mak Syukur Padang Panjang. Ayu sudah lapar dan galaknya melebihi singa di keadaan seperti ini.

 [caption caption="Sate Padang Mak Syukur Original"]

[/caption]Benar saja, tidak lama berkendara, sebuah rumah makan dengan plang besar Sate Mak Syukur terlihat di kiri jalan. Saya masih diberkahi Tuhan, selamat dari terkaman Ayu. :) Sate pesanan kami datang sangat cepat dan habis dengan sama cepatnya. Dagingnya diberikan dengan sangat royal, besar-besar. Bumbunya sangat pekat dan Padang sekali. Memang yang orisinil akan selalu mengalahkan yang KW.

Energi kembali terisi. Ayu menjadi tenang kembali. Motor kami, si "Hijau", kembali melaju di hijaunya alam Padang Panjang. Jangan kaget apabila menemukan kemacetan dari Padang Panjang ke Bukittinggi. Layaknya Jakarta, ketika liburan warganya-pun membanjiri Puncak. Kebetulan momen kami bertualang di Sumatra Barat bertepatan dengan liburan akhir tahun. Untungnya pilihan moda transportasi kami tepat. Kami melalui kemacetan tersebut dengan mudah dan akhirnya memasuki kawasan Bukittinggi. Well hello, Koto Gadang.

 

Arrived at Koto Gadang

Setelah 4 jam perjalanan yang melelahkan, kami memutuskan untuk langsung ke hotel untuk istirahat sejenak. Hotel kami? Weeits. Hotel termahal di Bukittinggi dong ah. Don't like people difficult (baca-jangan kaya orang susah) :D. 

 [caption caption="The Hills (sekarang Novotel Bukittinggi), Hotel bintang 4 satu-satunya di Bukittinggi."]

[/caption]The Hills (sekarang sudah diakuisisi dan berubah nama menjadi Novotel Bukittinggi) adalah hotel termewah di Bukittingi, namun karena kami memesan lewat situs pemesanan hotel online, kami mendapatkan diskon yang lumayan. Hanya Rp. 600.000 semalam. Sebenarnya hal ini dilakukan selain untuk menikmati liburan kami dengan kamar hotel yang mewah, namun juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Apa maksudnya? Well, sorry to say, Sumatra Barat adalah daerah yang sangat islami. Syariat Islam diperlakukan ketat disini. Jadi para pasangan traveller yang belum menikah, siap-siap saja di grebek malam hari, apabila menginap sekamar berdua. Apapun agama anda. 

Lucunya apabila keadaan ini dilakukan oleh warga negara asing (tinggal sekamar walau belum menikah) maka diperbolehkan. Alasannya karena mereka tidak mengetahui budaya Indonesia. Seolah dikucilkan di negeri sendiri. Maybe this is the only downside on this West Sumatra trip. Disaat backpacker harus berhemat, kami harus membayar dua kamar untuk satu malam. Saya tidak akan berdebat mengenai kebijakan ini. Kekecewaan ini tidak sebanding dengan keindahaan anugerah Tuhan yang Sakaw Travelling alami di Sumatra Barat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun