Jadi keputusan kami memilih The Hills, hotel termahal dan bintang 4 di Bukittinggi, dengan alasan:Â
1. Efisiensi. 2 kamar di guest house seharga sama dengan 1 kamar di The Hills. (Namun The Hills jauh lebih mewah, cyin.)
2. Kemananan. Tidak pernah ada penggrebekan disini. Apa kata dunia apabila ada penggrebekan di hotel bintang 4. Hancur reputasi hotel itu apabila sampai ke situs Trip Advisor.
Itu saja. :) We cheat the system and it feels great. Apalagi kamar kami benar-benar worth it.Â
 [caption caption="Cool hotel room"]
[/caption]Mungkin memang sudah takdir kami diijinkan Tuhan menginap di hotel-hotel mewah dalam petualangan kali ini. Kami bersantai sejenak dan menikmati leyeh-leyeh di ranjang hotel berbintang kami. Setelah mandi kami baru beranjak menjelajahi Bukittinggi di sore hari.
Hotel kami berada hanya selangkah dari Alun-alun pusat kota Bukittinggi. Di tengah alun-alun yang selalu ramai dengan wisatawan tersebut, berdirilah sebuah landmark kota Bukittinggi, jam Gadang.
 [caption caption="Jam Gadang menjulang megah"]
[/caption]Menara setinggi 23 meter, kebanggan warga Bukittinggi ini, berdiri gagah di pusat kota sebagai simbol kebesaran warga Minang. Dihibahkan oleh Ratu Belanda kepada Rook Maker, Controleur Fort de Kock (Bukittinggi) pada tahun 1926.
[caption caption="Pemalakan terselubung"]
[/caption]Di kawasan Alun-alun Jam Gadang kami tertarik dengan badut-badut yang berkeliaran meminta difoto bareng wisatawan. Kami pun dipaksa untuk berfoto bersama. Ya sudah kami ngalah. Jepret. Kelihatan lucu kan? No. Ga lucu sama sekali. Don't take a picture with these clowns. Disuruh bayar Rp. 15.000, bo. Berasa dipalak. Semoga berkah ya, mas. :)
 [caption caption="Kalau yang ini harus dicoba. Mie diatas kerupuk."]
[/caption]
Akhirnya matahari perlahan terbenam, meninggalkan semburat warna jingga yang indah.Â
 [caption caption="Sunset at Bukittinggi"]
[/caption]Semakin malam suasana di Alun-alun Jam Gadang semakin ramai. Sakaw Travelling sempat mengunjungi Pasar Atas dan Pasar Lereng namun tidak ada yang terlalu menarik. Kami beranjak meninggalkan Jam Gadang. Masih berjalan kaki santai, kami menuju ke Benteng Fort de Kock. Bukan untuk berwisata, namun untuk makan malam. Di depan tempat
wisata tersebut terdapat Rumah makan Family Benteng Indah, biasa disebut dengan RM Benteng. Disana terdapat Ayam Pop yang melegenda. Giliran Sakaw Travelling yang membuktikannya.
Lihat Travel Story Selengkapnya