[caption caption="Durian ini ternama di kalangan masyarakat minang sebagai salah satu Durian ter-nikmat di Sumatra Barat."]
[caption caption="Buah Duriannya tidak terlampau besar namun isinya maksimal baik kuantitas dan kualitasnya"]
Driving blind
Selain kendala infrastruktur jalan yang belum sempurna, fasilitas penerangan jalan adalah PR bagi pemda setempat dan kejutan bagi kami berdua. Sakaw Travelling benar-benar harus membayar leha-leha kami membuang waktu karena harus menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam sejarah petualangan kami. Matahari beringsut semakin terbenam dan langit mulai meredup. Si "hijau" saya pacu secepatnya namun masih dalam batas hati-hati, namun jalanan seakan tiada berakhir. Dan perlahan tibalah kegelapan murni. Kami berkendara hanya mengandalkan lampu motor dan penerangan dari rumah warga. Dari 77 km jarak tempuh Painan-Padang setengahnya kami lalui didalam pekatnya malam. Maaak jaaan.
[caption caption="Sungguh kondisi yang sangat berbahaya untuk berkendara di kegelapan total seperti ini"]
Jantung berdegup kencang. Bukan hanya berhati-hati jangan sampai ditabrak, ketabrak, atau jatuh terjungkal, tapi juga takut bertemu sosok putih di tengah jalan minta ikut gonceng (kawaw urusan). Jalanan semakin sepi. Sesekali lampu mobil belakang memantul dari kaca spion menyilaukan pandangan. Sudah meraba dalam gelap dibutakan sinar lampu langsung ke mata dan jalan bolong dimana-mana. Sempurna. Akhirnya setelah satu setengah jam yang intens, cahaya mulai terlihat kembali. Sakaw Travelling selamat lagi dari kelalaian memperkirakan waktu. Sujud syukur di tengah jalan.
Dalam travelling, banyak hal yang dapat terjadi. Namun hal-hal yang paling dingat dan dikenang traveler bahkan sampai seumur hidup adalah kejadian dimana rintangan ada dihadapan dan mampu diatasi dan dilewati walaupun cemas melanda, badan gemetar gamang dan bulu kuduk merinding. Pengalaman semacam ini yang akan para traveler gunakan selain sebagai refrensi dalam kehidupan, namun juga sebagai cerita sebelum tidur kepada cucu-cucu mereka di masa senja. Betapa petualangan hidup yang paling berarti adalah saat kita takut namun terpaksa berani dan berjuang maju selangkah lagi.
Masih panjang perjalanan ketika Sakaw Travelling tiba di Bungus Teluk Kabung yang sudah benderang. Keringat dingin yang keluar di petualangan mendebarkan tadi membuat kami memutuskan untuk menenangkan syaraf dan rehat sejenak. Apa yang membuat hati Ayu tenang kembali? Makan tentunya. Kami makan malam di restoran semi permanen pinggir jalan yang menyajikan makanan khas Bungus yaitu Gulai Kakap. Makan khas Sumbar ini begitu ternama di teluk Kabung, sampai-sampai warga Padang rela menempuh perjalanan satu jam dari kota untuk menikmatinya. Beruntung kami mendapatkan Gulai Kakap terakhir yang kami tandaskan dengan penuh dendam.
[caption caption="Gulai Kakap adalah kuliner nikmat unggulan Daerah Bungus Teluk Kabung"]
[/caption]
OMG... that was so good. Seleruh ketegangan sirna dan kami siap melanjutkan perjalanan pulang ke Padang. All aboard! Waktu 1,5 jam tidak terasa kami tempuh dan akhirnya kami sampai ke kamar hotel tercinta. Betapa saya merindukan shower dengan hot water tercinta. Bisa membersihkan diri dari hantu-hantu yang melekat di jalan Painan tadi. Kami berdua menutup hari dengan jatuh terlelap terbawa malam.
Sakaw Travelling has found Painan. :)