Pulau Pagang berpasir putih lembut dengan warna laut hijau toska. Jenis pantai kesukaan Ayu. Apabila dikunjungi dengan laut yang tenang, maka kualitas surgawinya setingkat dengan Karimun Jawa atau Derawan.
The bright side is cuaca yang kurang baik mengakibatkan pengunjung yang tidak terlampau ramai. Sehingga Sakaw Travelling dapat menikmati anugerah alam ini dengan rakusnya sendirian. Narsis mode on. Sebuah dermaga kayu juga digunakan menjadi latar fotografi yang menawan untuk pose klise traveler kami, hadap belakang. :D
Sakaw Travelling melahap makan siang sambil tertiup semilir angin laut. Langit yang mendung membuat kami dengan santai duduk di pasir putih tanpa mencari area teduh untuk berlindung. Mengagumi karya bumi penuh syukur.
Pantai pasir putih Pulau Pagang
Karena cuaca semakin memburuk, snorkling tahap 2 pun akhirnya di batalkan dan island hoping yang berubah menjadi mantai ini harus diakhiri. Rapopo-doesn't mater. I think we will go back here, someday. Kembali ke pantai Bungus, kami mandi dan bersih-bersih. Setelah membayar biaya trip Rp. 300.000,- / orang kami pun bersiap pulang, lalu sambil saling melihat dan senyum pahit kami menanyakan pertanyaan bodoh, mau pulang naik apa?
Jujur saja, we consider our self dumb but very lucky at the same time, right then. Kalau saja island hoping hari itu sampai sore, kami tidak akan dapat kendaran untuk pulang. Taksi carteran seharga Rp.200.000 saja sudah tinggal satu-satunya. Dimana taksi tersebut dengan hati mulia dicarikan guide yang iba dengan keadaan saya dan Ayu yang sudah berkaca-kaca. :D Kebodohan kami terbayarkan dengan kesialan yang sebenarnya sebuah keberuntungan terselubung. Sampai di hotel langit sudah lama gelap dan akhirnya kami berhasil selamat mengarungi sehari lagi dalam petualangan ini.
RM Seafood Fuja
Hari kedua ini diakhiri dengan makan malam nikmat di Taplau atau Tapi Lauik Padang. Kami mengamuk di rumah makan seafood Fuja. Dengan lauk: 1 porsi besar udang bakar raksasa khas Padang. Tidak pernah saya makan udang selembut, sebesar dan sebanyak itu seumur hidup. Ow.. how great life is.
“To my mind, the greatest reward and luxury of travel is to be able to experience everyday things as if for the first time, to be in a position in which almost nothing is so familiar it is taken for granted.” – Bill Bryson
To be continued to West Sumatra Chronicles - Chapter II