Raiden Ei merupakan salah satu karakter yang memainkan peran penting dalam alur cerita Genshin Impact. Meski saat ini memerintah Region Inazuma, tetapi Raiden Ei sebenarnya bukanlah ‘pemimpin asli’ Inazuma, melainkan Raiden Makoto, saudari kembarnya, yang tewas dalam bencana Catalysm 500 tahun silam.
Sebagai pemimpin Bangsa Keabadian, Archon Electro (Dewa Listrik) ini menciptakan Plane of Euthymia, sebuah tempat dari alam kesadarannya, untuk mencapai keabadian. Raiden Ei juga menciptakan sebuah boneka untuk menggantikan tugasnya dalam memerintah Inazuma.
Namun, sebelum boneka yang kita kenal sebagai ‘Raiden Shogun’ dibuat, ternyata Ei pernah menciptakan sebuah boneka prototipe yang saat ini menjadi karakter playable bernama Wanderer.
Di sinilah awal mula kisah Wanderer dimulai. Sama halnya dengan boneka Raiden Shogun, tujuan penciptaan boneka ini adalah untuk menampung kekuatan Gnosis Electro Ei. Sayangnya, boneka yang belum dinamai ini meneteskan air mata sehingga Ei merasa boneka yang memiliki perasaan tidak akan bisa menjalankan tugasnya.
Ei pun menyegel kekuatan bonekanya dan membangun Shakkei Pavillion di Tatarasuna untuknya. Ei membiarkan boneka itu berkelana dengan bebas hingga suatu hari seorang bawahan Mikoshi Nagamasa bernama Katsuragi menemukannya. Sejak saat itu, orang-orang di Tatarusuna memanggilnya ‘Kabukimono’.
Singkat cerita, sebuah peristiwa berdarah terjadi saat seorang teknisi asal Fontaine bernama Escher datang ke Tatarasuna. Peristiwa itu kemudian merenggut nyawa seorang perwira persenjataan Tatarasuna bernama Niwa Hisahide. Escher, yang sebenarnya merupakan Dottore dari Fatui Harbingers, mengambil jantung Niwa dan memprovokasi orang-orang Tatarasuna bahwa Niwa telah berkhianat.
Saat peristiwa itu terjadi, Kabukimono sedang dalam perjalanan menuju Narukami Island untuk meminta bantuan Sang Archon Electro. Namun, Kabukimono tidak sadar jika kala itu Ei telah mengunci dirinya di Plane of Euthymia dan ia juga dilarang menemui Raiden Shogun. Akibatnya, Kabukimono kembali dengan tangan hampa dan mendengar tentang ‘pengkhianatan’ Niwa dari Escher.
Ini adalah pengkhianatan kedua yang Kabukimono dapatkan setelah Ei ‘menelantarkannya’ di Shakkei Pavilion.
Kisah Kabukimono terus berlanjut hingga ia bertemu dengan seorang anak dan mengalami pengkhianatan ketiga saat kematiannya. Setelah itu, ia dikenal sebagai Kunikuzushi ‘si Penghancur Negara’ dalam peristiwa Raiden Gokkaden di Inazuma.
Nama Scaramouche ‘The Balladeer’ ia dapatkan saat menjadi The 6th of the Eleven Fatui Harbingers, sebelum kejahatannya di Sumeru membuatnya bertobat dan memutuskan menjadi seorang Wanderer (pengembara). Bahkan dalam informasi karakter playable-nya, ‘Wanderer sekarang menjadi satu-satunya gelar yang dia miliki, karena dia tidak memiliki rumah, kerabat, atau tujuan’.
Hubungan Ei dan Wanderer dapat diibaratkan sebagai hubungan ‘ibu dan anak’ yang diliputi oleh kesalahpahaman masa lalu. Dalam ‘Story Teaser: The “Divine” Will’ pada kanal youtube resmi Genshin Impact, Wanderer menyebut Ei sebagai ‘ibuku’ dan berkata bahwa Ei hanya menginginkan kekuatan sehingga ia dibuang.
Faktanya, Ei tidak bermaksud untuk ‘membuang putranya’. Kebebasan yang Ei berikan kepada ‘putranya’ mungkin telah melukai Wanderer yang sejatinya adalah boneka berperasaan.
Tidak sedikit dari Traveler yang menginginkan interaksi kedua karakter ini di dalam game. Namun yang menjadi masalah, Wanderer telah menghapus dirinya ‘di masa lalu’ dari Irminsul sehingga sejarah tentangnya ikut berubah.
Sekalipun nantinya mereka bertemu, kemungkinan Ei tidak akan mengingat ‘putranya’ dan hanya mengingat bahwa ia pernah menciptakan sebuah boneka sebelum Raiden Shogun dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H