Mohon tunggu...
Dina Fitria
Dina Fitria Mohon Tunggu... -

senang membaca tapi susah menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Amalan Harus Disertai Niat karena Allah

28 Juli 2010   08:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Disuatu desa datanglah seorang tamu yang kelihatannya berpenampilan lusuh...Melihat hal ini sebagian besar penduduk desa risih dan tidak menyukai kedatangan sang tamu tersebut.Padahal tamu ini bermaksud ingin menginap didesa ini, karena keesokan harinya ingin melanjutkan perjalanannya kembali. Sebagian besar banyak yang menolak keberadaan tamu tersebut, kecuali Pak Jamin. Dia dengan senang hati menerima tamu tersebut.

Oleh Pak Jamin, tamunya dihormati dan dilayani dengan sangat baik serta disediakan kamar yang terbaik dirumahnya. Walaupun Pak Jamin bukan tergolong orang berada, tapi dia berusaha memuliakan tamu tersebut dengan hidangan yang selayaknya untuk tamu.

Saat malam tiba, mendadak tamu tersebut ingin buang hajat, mungkin karena jamuan Pak Jamin yang lumayan pedas. Sang tamu berkata "Maaf nih pak, perut saya mules, saya ingin buang hajat pak. Mengingat rumah Pak Jamin tidak ada WC nya dan malam sudah larut dan mungkin ada binatang yang berbahaya akhirnya Pak Jamin mempersilahkan tamunya buang hajat dikamar "Silahkan bapak buang hajat dikamar saja, bapak ga perlu sungkan. Besok biar saya bersihkan.

Akhirnya si tamu tersebut di kamar buang hajat dikamar.
Keesokan harinya, tamu tersebut mohon pamit pada Pak Jamin serta tidak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya.
Setelah tamu itu pergi, Pak Jamin berusaha mencari kotoran tadi,tapi tidak diketemukan. Dicari-cari tidak bisa diketemukan,namun malah menemukan gundukan emas di pojokan kamar.
Berita ini menjadikan kehebohan di seluruh penjuru desa.

Penduduk Desa lain tentu saja menyesal dan iri pada Pak Jamin yang mendapatkan emas tadi.

Di waktu setelah itu, bbrp minggu kemudian, ada tamu yang juga lusuh datang ke desa tersebut.
Penduduk Desa ini ingat tentang tamu yang pernah menginap dirumah Pak Jamin yang mendapatkan emas, maka dia berharap untuk bisa mendapatkan emas seperti tetangganya.

Maka dia menerima dengan gembira ria tamu tersebut, bahkan sempat beradu mulut dengan tetangga yang lain, berebut untuk mempersilakan menginap. Tamu tersebut dipersiapkan kamar khusus yang bagus. Bahkan tamu tersebut juga dijamu dengan makanan yang cukup mewah,tentu saja yang semakin lebih pedas dari tetangganya, dengan harapan tamu tersebut di malam harinya akan mulas mulas. Wes
pokoknya ada tongseng , sate , gule , tengkleng segala.

Benar perkiraan si empunya rumah, pada malam hari si tamu tersebut mulas-mulas dan minta ijin ke kamar kecil. Sebenarnya si empunya rumah ini cukup kaya, punya beberapa kamar mandi, tapi dia mempersilakan tamu tersbeut untuk berak di kamarnya.

"sudah pak, berak di kamar saja pak, gak papa, besok saya bersihkan... ", begitu kata si empunya rumah.

Keesokan paginya, seperti biasa si tamu itu mohon pamit pada si empunya rumah.

Seperginya tamu tersebut, si empunya rumah segera lari ke kamar bekas si tamu tadi malam,
dan berusaha mencari2 brangkali ditemukan gundukan emas..

Namun ternyata tidak ada emas sedikitpun, yang ada hanyalah kotoran manusia ...bekas makanan pedas2 plus sate, gule , tongseng tadi malam..

Yang akan diterima orang yang bukan mencari pahala, namun ada udang dibalik batu,
alias berharap mendapatkan harta, bukan berusaha mendapatkan ganjarandi sisi Allah.

Semoga kisah diatas dapat menjadikan diri kita menjadi hamba Allah yang Sholeh......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun