Mohon tunggu...
Dyah Ku
Dyah Ku Mohon Tunggu... Guru - Desainer Grafis yang hobi menulis

Bukan siapa-siapa, hanya seseorang yang berusaha mengekspresikan diri dengan tulisan @^ ^@

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hybrid Learning bersama Jurnalisme Kebangsaan

25 Maret 2023   14:01 Diperbarui: 3 April 2023   12:28 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumen pribadi dari Jurnalisme Kebangsaan

Jurnalisme Kebangsaan merupakan program kerjasama PGRI, Kognisi.id dan Kompas Gramedia. Jurnalisme Kebangsaan memiliki tujuan merawat nilai kebangsaan dan memperkuat keterampilan jurnalisme di era digital. Yang menggerakkan terbentuknya Jurnalisme Kebangsaan adalah banyaknya konten negatif di internet yang diadukan oleh masyarakat, meliputi konten SARA, Kebencian, Hoax, Perjudian, Penipuan Online, Radikalisme/Terorisme, dan Pornografi.

Program Jurnalisme Kebangsaan terdiri dari tiga sesi, yaitu Pembelajaran Mandiri, Pembelajaran Kolaboratif, dan Tantangan Pembuatan Konten.

Dalam Pembelajaran Mandiri, peserta akan diberi kesempatan untuk mengambil dua buah pelatihan dari tiga pelatihan yang ditawarkan oleh Kognisi.id. Beberapa pelatihan yang dapat di pilih adalah:

  • Menciptakan Konten Kreatif Dan Memperluas Jangkauan Bisnis Melalui Blog
  • Membuat Storytelling Sesuai Kaidah Jurnalistik Untuk Konten Kreator
  • Bagaimana Caranya Menulis Seperti Wartawan

Kemudian dalam pembelajaran kolabortif, peserta dipertemukan dengan tokoh-tokoh yang sudah profesional dalam bidangnya. Salah satu sesi kolaborasi yang telah saya ikuti adalah sesi kolaborasi bersama Prof. Richardus Eko Indrajit.

Dalam sesi kolaborasi tersebut, Prof. Eko menjelaskan bahwa pandemi C-19 telah membawa pendidikan ke pola pembelajaran baru, yaitu Hybrid Learning. Hybrid learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran tatap muka (face-to-face) dan pembelajaran jarak jauh (online). Dalam hybrid learning, sebagian besar materi pembelajaran disampaikan secara online melalui platform e-learning, dan sisanya disampaikan dalam bentuk tatap muka, baik secara langsung maupun dengan metode blended learning.

Tetapi dengan memanfaatkan pendekatan pembelajaran hybrid learning, maka guru dituntut untuk dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Keuntungan dari hybrid learning adalah sekolah tidak lagi menjadi tempat yang harus disambangi oleh siswa, tetapi sekolah dapat menyapa siswa dimanapun berada. Siswa juga tidak harus menunggu perintah terlebih dahulu, siswa dapat dengan mandiri baik secara online maupun offline untuk terus menggali ilmu pengetahuan serta mengembangkannya.

Menurut Prof. Eko ada beberapa transformasi yang harus dilakukan agar dapat menuju ke pembelajaran hybrid learning. Yaitu transformasi mindset, transformasi prilaku, transformasi proses dan transformasi teknologi.

Agar dapat melakukan transformasi tersebut masih ada tantangan yang harus dihadapi oleh pendidikan saat ini, yaitu harus merubah beberapa hal yang telah menjadi kebiasaan.

  • Nature of The School, yaitu rutinitas sekolah yang sangat monoton dan membosankan
  • Nature of Learning Process, yaitu pembelajaran yang tidak terlalu menarik dan menyenangkan
  • Nature of Teaching Delivery Methods, yaitu bagaimana cara mengupgrade guru yang tidak kreatif dan inovatif
  • Nature of Feedback and Evaluation, yaitu ujian yang menakutkan dan menegangkan
  • Nature of Learning Moduls and Tools, yaitu materi pembelajaran yang statis dan tidak up-to-date

Untuk menerapkan hybrid learning tidaklah sulit, karena saat ini teknologi tidak lagi menjadi sesuatu yang eksklusif atau mewah, tetapi menjadi bagian yang sangat penting dari kehidupan sehari-hari. Handphone ada dimana-mana, banyak konten yang telah dibuka dan gratis, interaksi menjadi lebih mudah. Jadi apa yang sebenarnya kita butuhkan? Menurut Prof. Eko yang kita perlukan saat ini adalah keterbukaan pikiran, dimana teknologi dan pendidikan adalah dua hal-hal yang tidak dapat dipisahkan masa kini dan masa depan. Terbuka untuk belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru yang terus berkembang dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, keterbukaan pikiran sangat penting dalam konteks teknologi dan pendidikan masa kini dan masa depan.

Hal ini belum seluruhnya diterapkan di sekolah saya. Tetapi kami sedang mempersiapkan menuju pembelajaran hybrid learning. Saat ini saya telah menerapkan pembelajaran tatap muka seperti yang terjadwal oleh sekolah, dan sekaligus memanfaatkan platform daring seperti Google Classroom untuk share materi dan pengumpulan tugas siswa. Selain Google Classroom, saya juga menggunakan youtube untuk membuat tutorial guna menunjang proses pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun