Mohon tunggu...
Dyah Ku
Dyah Ku Mohon Tunggu... Guru - Desainer Grafis yang hobi menulis

Bukan siapa-siapa, hanya seseorang yang berusaha mengekspresikan diri dengan tulisan @^ ^@

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Empati di Kelas

10 Januari 2023   15:31 Diperbarui: 25 Februari 2023   13:39 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Hari ini saya mengajar di kelas XI selama 8 jam pelajaran. Tetapi karena satu dua hal akhirnya saya pulangkan anak-anak lebih awal. Terlihat di kelas masih ada 4 orang anak perempuan sedang mengobrol, mereka menunggu orangtuanya menjemput.

Terjadilah obrolan kecil dengan mereka.

Di kelas ada seorang anak yang selalu ingin mendominasi, seorang anak perempuan yang selalu ingin unggul dari segala aspek. Sebut saja Putri. Tetapi Putri suka berpikir berlebihan, sehingga apa yang dilakukan teman-temannya dalam pemikiran atau persepsi Putri selalu berbeda.

Contohnya ketika sekelompok anak perempuan berkumpul, Putri berpikir bahwa mereka merencanakan hal yang tidak baik terhadapnya, padahal apa yang sekelompok anak itu obrolkan tidak berhubungan dengan Putri.

Sikap Putri membuat suasana kelas khususnya di kelompok anak perempuan menjadi tidak nyaman. Ada yang menggapnya suka mengatur, egonya tinggi. Sehingga banyak terjadi kesalahpahaman diantara mereka.

Sikap Putri ini sangat merugikan bagi teman-temannya. Dari sinilah seharusnya keterlibatan wali kelas atau guru BK mulai terlihat. Wali kelas atau guru BK perlu membantu membangun empatinya serta kepeduliannya kepada teman-temannya agar ia menyadari bahwa ia harus merubah sudut pandang dan sikapnya, karena sikapnya telah membuat situasi di kelas menjadi tidak nyaman.

Rasa empati adalah perasaan dimana kita dapat menghargai orang lain, dapat memahami penderitaan maupun kebahagian yang dirasakan orang lain.

Berdasarkan sumber:  https://www.orami.co.id/magazine/empati, Empati dapat di tingkatkan dengan cara:

Lebih Banyak Bergaul dengan Orang Asing

Pada 2015, sekelompok ilmuwan Swiss menemukan bahwa manusia membangun lebih banyak empati ketika menghabiskan waktu bergaul dengan orang baru.

Hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America.

Utamakan Jadi Pendengar yang Baik

Empati dimulai ketika seseorang menetapkan niat mendengarkan emosi.

Tumbuhkan Rasa Ingin Tahu

Jalinlah pertemanan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Baik dari segi agama, etnis, dan politik.

Lalu, dengarkan apa yang mereka katakan. Pahami apa yang membuat mereka bergairah, bahagia, atau sedih. Kunjungilah tempat-tempat baru, bertemu orang-orang lokal sambil membenamkan diri dalam cara hidup mereka.

Keluar dari Zona Nyaman

Agar bisa memiliki rasa empati yang tinggi, terkadang seseorang perlu keluar dari zona nyaman. Alami bagaimana rasanya tidak dapat melakukan sesuatu atau tidak tahu bagaimana berinteraksi di tempat asing. Terimalah rasa tidak berdaya yang muncul dalam benak sewaktu-waktu. Ini dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih rendah hati.

Kerendahan hati bisa menjadi jalan yang berguna menuju peningkatan empati.

Ambil Tindakan dan Tawarkan Bantuan

Jika empati bertumpu pada berbagi dalam emosi negatif, kebahagiaan bisa menderita.

Keuntungan mengetahui apa yang sedang dialami orang lain adalah seseorang dapat mengidentifikasi dengan lebih baik apa yang dibutuhkan orang lain.

Berusaha Tenang dan Fokus

Semakin seseorang dapat menenangkan otaknya, semakin ia dapat mendengar kebijaksanaan emosionalnya. Hal itu bisa dicoba dengan menghentikan aktivitas sejenak dan berfokus pada pernapasan. Kosongkan pikiran selama mungkin sambil melihat sekeliling.

Berlatih mengamati dengan pikiran tenang dalam interval lima menit.

Perbanyak Membaca Buku

Membaca buku tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga bisa jadi cara yang baik untuk meningkatkan empati. Bentuk bacaannya sebenarnya bisa apa saja. Bisa buku fiksi, nonfiksi, surat kabar, jurnal, dan konten online yang menangkap kehidupan orang dari latar belakang yang berbeda. Ini dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional dan kemampuan untuk meningkatkan empati terhadap orang lain.

Nah, semoga artikel ini dapat membantu kita untuk menerapkan rasa empati kepada siswa-siswa kita. Sehingga suasana di kelas terasa lebih nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun