So dikarenakan kaki saya sudah amat sakit, saya niat untuk kembali ke kantor dan minta ijin sama boss untuk urut kaki dan secara jalanan udah amat sangat macet dari kota ke wilayah Jalan Mataram, akhirnya saya memutuskan untuk naik ojek dati Kota ke kantor, dan pemirsa, jarak sejauh itu, bayar ojeknya hanyak Rp 50,000 saja ! Luar biasa. Setibanya di kantor, saya dianter oleh teman kantor untuk berobat pijet urut di Haji Naim, salah satu pengobatan alternative pijat urut patah tulang yang lumayan terkemuka di Jalan MPR, sekitar wilayah Cilandak/Cipete, Jakarta Selatan. Untuk cerita mengenai tukang urut patah tulang Haji Naim, saya akan cerita di bab berikutnya ya.
Pengambilan passport.
Dikarenakan selama 1 minggu penuh saya terpaksa bed rest dirumah, enggak bisa jalan pasca loncat ala catwoman dari jalur busway, akhirnya saya meminta OB kantor untuk mengambilkan passport dengan melampirkan surat kuasa yang disertai dengan materai Rp 6,000. Akhirnya passport baru tiba di tangan saya dan sayapun sudah bisa mulai booking tiket pesawat untuk rute internasional.
Sekedar informasi tambahan, untuk perpanjangan passport, nomor passport yang baru itu TIDAK SAMA dengan nomor passport lama, yang artinya, ini bukan perpanjangan passport, tapi pembuatan passport baru karena selain buku passport nya baru, nomor nya juga baru, engak sama dengan nomor lama. Itu aja.
So good luck untuk pembuatan passport baru nya.
Semoga informasi nya berguna.
Cheers!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H