Tapi aku terlanjur mati, dan mencoba membangun mimpi.
* *
Seharusnya tidak perlu ada jeda-jeda rindu,
bila setiap kedatangannya tersalurkan langsung padamu.
Tapi aku benar-benar terlanjur mati, lupa seperti apa bermimpi.
* *
Seharusnya Sepi disingkirkan saja,
bagaimana mungkin kita masih terbiasa dengannya?
Ada gumam tanya, untuk apa bersama jika masih menyimpan celah kemungkinan menjadi sendiri.
Tapi sebelum aku terlanjur mati,
sebaiknya kita memang tak muluk merangkai mimpi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!