Mohon tunggu...
Dee Dee Sabrina
Dee Dee Sabrina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://insideedee.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Saturday Night ala Suede

21 Maret 2011   14:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:35 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13007203001255962736

Tak sampa beberapa menit waktu mereka beristirahat, Electricity membawa penonton kembali panas. The Drowners, sebuah lagu dari album self-titled mereka, membuat para penggemar setia Suede bernostalgia kembali ke awal '90an. Sayang, banyak yang tidak tahu lagu ini, terlihat dari jumlah penonton yang turut bernyanyi berkurang drastis, dan hanya diam menikmati. Hal yang sama terjadi ketika Killing of a Flashboy dari album Sci-fi Lullabies dimainkan, penonton sempat kehilangan antusiasmenya selama beberapa menit.

Menilik dari sejarah karir mereka, Suede memang sebuah band dengan jam terbang tinggi. Dengan lagu Can't Get Enough, dari album Head Music, mereka berhasil menyihir penonton untuk kembali bergoyang mengikuti irama lagu. Tidak hanya Brett Anderson, personil Suede yang lain seperti pemain drum, Simon Gilbert dan pemain bas, Mat Osman pun seperti tak mengenal lelah menghibur penonton dengan beat menghentak.

Setelah lagu bertempo asik tersebut, Neil Codling, berpindah tempat mengambil posisi di belakang keyboard. Saya berteriak histeris karena sudah bisa menebak lagu apa yang akan dibawakan. Dan benar saja, irama awal Everything Will Flow membuat penonton berteriak penuh semangat. Brett Anderson bahkan beberapa kali mengarahkan mic kepada penonton yang bernyanyi tanpa henti mengikuti kata per kata lagu ini.

Suede pun membawakan beberapa lagu lawasnya, seperti So Young dan Metal Mickey yang membahana ke seluruh aula, diikuti dua lagu lain, The Wild Ones dan New Generation. Penonton yang memang banyak terdiri dari para penggemar setia Suede pun tak pelit apresiasi. Para penggemar ini tak segan-segan melompat, bernyanyi, dan bahkan berteriak histeris ketika sang vokalis meliukkan badannya di atas panggung atau melempar mic sebagai atraksi.

Suede kembali mengambil jeda, kali ini Brett maju ke depan panggung dan menunduk sedikit, berbicara kepada penonton.

"You've been our loyal fans. Thank you. Terimakasih. This one's for you."

Sang gitaris Richard Oakes, kemudian memainkan intro sebuah lagu yang disebut-sebut sebagai lagu terbaik dalam sejarah musik Suede, Beautiful Ones. Penonton yang memang sudah menunggu-nunggu lagu ini dimainkan, berteriak dan melompat antusias. Semua menyanyi dan membaur dalam musik yang dimainkan Suede dengan tempo lebih cepat dari versi aslinya. Selesai membawakan lagu tersebut dengan hampir sempurna, Suede pamit undur diri. Mereka menghilang ke belakang panggung. Sementara penonton yang tak rela konser berakhir begitu cepat, berteriak meminta encore.

"We want more! We want more!"

Setelah kurang lebih lima menit penonton berteriak, akhirnya sang drummer, Simon Gilbert kembali ke belakang drum-nya dengan sebatang rokok di mulut. Personil lain kemudian menyusul, disambut gegap penonton yang lega karena pertunjukan belum berakhir. Brett Anderson mendekat ke arah penonton kemudian berkata,

"this song is special, we haven't played this since a long time."

Dan intro pelan Lazy kembali membuat penonton berteriak histeris. Single dari album Coming Up ini memang cukup langka dimainkan dalam konser-konser Suede. Penonton kembali bernyanyi mengikuti Brett Anderson yang kemejanya telah terbuka separuh dan basah karena keringat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun