Mohon tunggu...
Dee Dee Sabrina
Dee Dee Sabrina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://insideedee.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Racau Kacau

28 Januari 2011   18:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:05 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak melihat ada rasa bersalah di suaranya. Tertutup emosiku? Entah. Aku menarik nafas tenangkan diri. Mungkin ada benarnya apa yang dia bilang, aku tidak sepemaaf kukira. Kuputar sebatang rokok yang tak putus berganti di tanganku, pembicaraan lebih banyak diisi jeda. Kusuruh dia beristirahat saja, dia bilang tak bisa. Klasik. Aku saja bisa tidur nyenyak, apalagi dia yang belum sempat memejam mata? Pasti bisa. Kukatakan aku pun butuh waktu, dia masih saja keras kepala mau selesaikan semua.

Aku tertidur juga, gelisah, bergumam entah apa. Dia masih disana, setia menungguku menjemput mimpi. Aku mendadak sendu, mataku tiba-tiba sudah basah. Aku terbangun, kepalaku seperti dipukul godam. Terasa ada pelukan erat di belakang. Aku senang, dia harusnya sudah tenang.

Dini hari, cengkrama virtual dengan seorang kawan erat, bertukar pikiran mungkin yang paling kubutuhkan. Sampai pada kesimpulan, menurutnya aku keterlaluan. Tak bisa memaksakan perubahan dalam hitungan jam, bersabarlah. Jadi diri sendiri, jangan mau mati karena emosi. Ini yang kubutuhkan, seseorang untuk mengingatkan siapa aku saat logika hampir mati. Kawanku bilang, kalau betul begitu kecewa, sudahi saja, jangan lantas menyiksa, berakhir kekanakan, balas dan biar dia merasakan. Mengingatkanku sekali lagi, aku bukan pendendam, hanya punya kendala dalam memaafkan. Kukirim sebuah pesan singkat sebagai penyelesaian.

Telepon genggamku berbunyi, siapa pula yang ribut pagi-pagi.  Kubaca sebaris pesan singkat : " Sayang, selamat menjelang pagi. Mari berdamai.. Aku sayang kamu, okay. Jangan badung lagi. Cup kecup!" Aku tersenyum. Lega.

-------------------------

Stabat - Jakarta, 29 Januari 2011

*Akhirnya masturbasi lagi! Semoga tak lupa, italic selalu Tha dan biasa milik Joko seterusnya. Telusuri tag syalala untuk membaca onani ala Joko-Tha lainnya.

*Biar galaw yang penting selaaaawwww! Hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun