Seperti lakon ulang kusaksikan lagi kejadian tadi malam. Aku bahkan hanya berkata dengan nada datar saat meluapkan emosi. Kupelajari satu hal kemudian, kecewa yang begitu besar bisa membuatmu kehilangan tenaga, bahkan untuk marah.
Sebuah meja makan sederhana juga ada di ruangan itu, mengingatkanku pada waktu-waktu dulu, saat dia biasa memasak untuk menyambutku pulang waktu malam. Masih kulihat aku protes ketika dia berkata lupa, terlanjur memasukkan tomat ke dalam saus buatannya.
"Aku 'kan enggak suka tomat, sayang," kataku. Dia tak menjawab, hanya mengeluarkan ekspresi lucu, kami tertawa.
Aku menyeka air mata yang sudah menetes ke seluruh muka dengan ujung pergelangan tangan kemeja. Tak tahan disiksa kenangan, aku mempercepat langkah menuju pintu keluar, menutup pintu dengan satu gerakan. Selesai.
* * *
Stabat, 24-27 Januari 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H