Ada juga yang bikin sebal! Aku pernah bikin kopi untuknya! Nggak diminum, sebal! Alasannya, kopi itu bikinan mesin pembuat kopi. padahal sama saja kan ya? Kalau aku tidak memencet mesin itu, tidak akan kopi terhidang di dalam cangkir, huh! Awas saja, lain kali kubikinkan kopi susu, khusus buatan tanganku!
Kau tahu apa yang menarik darinya? Bukan, bukan fisik. Dia pendek, gendut, hahahaha. Bukan itu. Dia ini, pintar, dan sombong tak tertolong. Bukan pula tak ada perempuan begitu sebelumnya di hidupku. Hanya saja, cuma dia satu-satunya, yang berani mengataiku dungu! Hahaha.. Hebat, bukan? Aku, dungu? Dia malah takut aku sakit hati, tersinggung. Padahal, aku tertawa-tawa dan tak habis pikir. Baru sekarang ketemu, si dungu bilang dungu. Hahahahaha..
Haduuuh.. Aku ngaco yah? Harusnya kan aku menulis tentang senja! Harusnya aku mau menulis tentang semesta, tentang permasalahan sosial, tentang gempa di Jogja, tentang transportasi di Jakarta, tentang Tuhan, apapun! Tapi kenapa tentang dia, kekasihku yang absurd itu?? Aaaarghhh... Aku jatuh cinta ya?
Kalau dipikir-pikir, tak ada gunanya berbicara tentang dia. Sampai tahu, habislah aku. Bisa terbang dia ke Venus tak kembali lagi. Lalu aku? Mati? Ahahaha.. Picisan. Tidak, bukan begitu. Tak sampai mati sih aku. Tapi, pasti sepi. Sedikit. Ya, sedikit saja. Mungkin kalau tak ada dia, aku bisa lupa, rasanya syalala, rasa itu yang dulu tak bernama. Mungkin aku akan lupa rasanya jatuh cinta. Tunggu! Barusan kubilang apa? Cinta? CINTA?!?! Sebentar, itu tadi pasti typo. Bisa tidak, kita hapus saja?
Cinta. Kejauhan kayaknya. Apa sih itu ya? Doooh, susah! Padahal summa cum laude. Padahal sudah banyak banyak baca roman, tetap saja susah cari definisi cinta. Assalamualaikum cinta! kenalan yuk!! Huh, andai bisa semudah itu.
Kurasa kalau dia disini, lihat ekspresiku sekarang ini. Dia akan tertawa kencang sampai Ibu Suri bangun dari tidurnya. Sumringah, salah tingkah. Berpikir tentangnya saja bisa menimbulkan efek sedemikian rupa. Rasa apa ya ini namanya? Eng... Kurasa, aku dimabuk asmara. *Serrrr!
Sayang, do you love me?
Kurasa, tak lama lagi, aku tidak akan bisa menahan untuk melihat matanya dan berkata kalimat paling picisan sedunia akhirat sepanjang abad, "I love you and that's not cool. But really, will you marry me?"
Hmm.. Lama-lama aku akan berpikir untuk minta dinikahi. Mau nggak ya dia? Tapi kan dia masih bocah, masih sekolah. Masa kecil-kecil jadi manten, memangnya sinetron?! Tapi tak apa, tiga tahun lagi dia pasti jadi lebih superb dari sekarang. Semangat Tha!
Toh aku sudah cukup. Otak, jelas aku pintar. Mental? Sini, aku berani diadu. Masalah kemapanan finansial? Tak usah diragukan. Masih banyak perawan di luar untuk diobral! Hahaha.. Tapi nantilah, setelah melunasi hutang janji pada beberapa orang. Mudah-mudahan, perempuan itu masih cukup sabar menunggu. Ya, semoga dia mau. Amin.
--------------------
Memandangimu saat senja, berjalan di batas dua dunia.
Tiada yang lebih indah, tiada yang lebih rindu.
Selain hatiku andai engkau tahu.
(Dewi Lestari & Arina Mocca - Aku Ada)