Mohon tunggu...
Dee Dee Sabrina
Dee Dee Sabrina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://insideedee.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dilanda Syalala

15 Juli 2010   08:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:51 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang, sebuah acara komunitas.

"Kenalkan, Tha."

"Tha apa?"

"Tha. Sudah."

"Oh, oke. Joko."

"Joko apa?"

"Joko. Sudah."

"Oh, okay."

***

Sore hari, warung kopi modern.

"Aku padamu, Tha."

"Padaku apa?"

"Syalala"

"Syalala itu apa?"

"Ya begitu."

"Begitu bagaimana?"

"Aku syalala padamu."

"Jelaskan!"

"Tidak bisa. Mengerti saja."

"Tidak bisa."

"Ya sudah."

***

Malam, kotak masuk telepon genggam.

"Joko, kamu suka dia?"

"Iya. Kamu sayang pacarmu?"

"Sayang."

"Bagus."

"Kenapa?"

"Karena aku belum berencana sayang kamu."

"Memang direncanakan?"

"Seharusnya. Tapi bisa saja meleset. Jadi lebih cepat."

"Kamu sayang perempuan itu?"

"Belum. Baru rencana."

"Kalau sudah, mau bilang?"

"Ya."

***

Menjelang pagi, kotak virtual.

"Aku sayang dia."

"Umm..."

"Kenapa?"

"Tidak."

"Oke."

"Okay."

***

Malam hari, warung kopi modern lagi.

"Kamu mau menikah dengan dia?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Karena aku mau hidup denganmu."

"Kok bisa?"

"Kenapa tidak bisa?"

"Kamu sayang dia."

"Tapi aku syalala padamu."

"...."

"Mengerti?"

"Iya."

"Pintar."

"Bagianku. Juga."

***

Siang, kotak virtual.

"Kalau nikah bulan madu kemana kita, Tha?"

"Turki!"

"Belanda!"

"Jangan, Turki sekalian naik haji!"

"Itu di Mekkah dasar cacat!"

"Biar, kan dekat."

"Hahahaha"

***

Menjelang senja, Jakarta. Katakanlah, dua tahun sesudahnya.

"Apa kabar?"

"Basa-basi."

"Hahahaha"

"Aku rindu. Kamu nyandu"

"Kamu candu."

"Mana perempuanmu?"

"Sudah habis masa berlaku."

"Hahahahaha... Bego!"

"Lelakimu?"

"Sudah nikah dengan perempuan solehah."

"Syukurlah, dia dapat hidayah."

"Sial!"

"Jadi?"

"Apa?"

"Ayo ke Turki."

"Ayo."

"Serius ini, dasar bodoh!"

"Siapa bilang aku bercanda?"

"Oke, besok aku pesan tiketnya."

"Menikah?"

"Tidak, hidup bersama."

"Suka!"

***

Pagi hari, bandara.

"Kenalkan, aku Tha."

"Aku Joko."

"Aku tralala padamu, Jaka."

"Kok, Jaka?"

"Biar! Supaya rimanya sama."

"Hahahahahahaha"

--------------------

Medan, 15 Juli 2010

*karena tidak semua rasa perlu diberi nama. ini FIKSI yaaa!! Hahaha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun