Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Mediator Urusan Sulit

Akun kedua di Kompasiana. Akun pertama sejak centang biru dihilangkan jadi ga bisa diakses. Perempuan biasa yang demen menulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ulasan Novel (Bukan) Pasaran Terakhir

25 November 2024   18:34 Diperbarui: 25 November 2024   18:34 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat menyebut Ratri adalah sosok ARMY BTS sebenarnya bisa dieksplor karena lagu-lagu BTS mengandung pesan sosial yang kuat.

Anyway, bahwa Kario yang bujang tua akhirnya disandingkan dengan nona muda bukan hal aneh sih karena banyak terjadi di sekitar kita.   

  • Masalah Cover

Walaupun penulis menyampaikan masalah cover berada di luar jangkauannya tapi untuk novel yang akan diperdagangkan tentunya kita tak bisa berpatok pada pepatah yang mengatakan "Don't Judge the Book by Its Cover." Sebab cover itu termasuk garda depan dari sebuah novel, ingat perkataan yang sempat dijadikan jargon iklan, "Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah kepada anda," atau pepatah yang mengatakan "Dari mata turun ke Hati."

Kenyataannya jika kita melihat promosi novel baru yang bersliweran di sosial media maupun di rak-rak toko buku yang pertama kita nilai adalah gambar sampul novel (Cover). Dan cover dari novel ( Bukan ) Pasaran Terakhir ini rasanya terlalu jadul. Warna-warna hitam putih dari beberapa orang yang beraktivitas di pasar dimana perempuannya berkebaya benar-benar imajinasi tempo dulu.

Teman saya yang tinggal sendirian di satu dusun dengan tetangga berupa sapi pernah membagikan foto saat pasaran di dusun tetangga.

Gerabah-gerabah berwarna coklat terakota bertumpuk cantik, di atasnya ada berbagai penganan sederhana dengan pewarna daun suji maupun bunga telang. Perempuan-perempuan  yang menunggui dagangannya memakai pakaian terbaiknya, berupa gaun panjang sederhana dengan tutup kepala yang diselempang sembarang. Demikian juga saat saya berlibur ke Klaten.

Argumen penulis bahwa cover berada di luar jangkauannya sungguh susah diterima karena untuk novel-novel terbitan indie                     ( maupun online ) biasanya penulis sungguh campur tangan. Bahkan untuk novel saya yang diterbitkan Gramedia, saya memberikan gambar untuk tokoh pria serta mendiskusikan sosok perempuan serta total cover bersama ilustrator.

 

Kesimpulannya:

 

Tema besar dari novel ini sebenarnya menarik, mirip yang terjadi pada proyek PSN PIK2 yang saat ini mulai ramai. Namun penggarapannya kurang serius dan terlihat terburu-buru dalam menerbitkan novel ini demi mengejar kekinian. Sehingga mengabaikan kenyamanan pembaca.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun