Perkembangan gerakan Nenek melambat tapi terapis maupun kami bisa melihat semua ini disengaja. Anak-anak adiknya mulai menjerit membutuhkan perhatian Ibunya belum lagi si anak kedua yang menanggung pengeluaran untuk makan mereka dengan pesanan melalui aplikasi online mulai kedodoran karena makan 3 kali untuk 5 anak plus ayah sungguh berat.
Akhirnya sang adik menarik Nenek ke rumahnya. Nenek kesal dan makin bertingkah yang tentunya merepotkan sang adik apalagi suaminya tidak lama kemudian menderita gagal ginjal. Ini membuat Genduk akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jakarta bersama suaminya demi meringankan beban orangtuanya.
Dengan cepat dia dan suami mendapat pekerjaan yang layak hingga bisa mengontrak pavilion 2 kamar hingga menarik Nenek ke tempat mereka. Tempatnya yang dekat dengan rumah Ibunya yang adik Nenek membuat Ibu bisa mengawasi dan memandikan Nenek saat Genduk dan suami berangkat kerja.
Namun Nenek tetap berulah bak anak kecil hingga adiknya dan Genduk kewalahan, saya memutuskan mungkin membuat peringatan Tahun Baru dengan  mengundang mereka dan membuatkan urap legendaris itu dengan bisa menguraikan keruwetan pikiran Nenek.
H-1 yakni 31 Desember, Genduk video call dengan panik karena Nenek susah bernapas, mulutnya kembang kempis. Akhirnya Nenek dibawa ke Rumah Sakit dan harus menginap 7 hari. Jadi batal rencana tahun baruan dengan tema Vintage.
Penggantinya Luar Biasa  Â
Tanggal 7 Januari 2024 mendapat undangan untuk merayakan Nataru dari trah Nitiprawiran, trah adalah keluarga besar berdasarkan kesamaan nenek buyut Nitiprawira yang mukim di wilayah Klaten. Para keturunan Nitiprawira yang merantau ke Jakarta membuat kumpulan trah dalam bersilaturahmi tiap Lebaran serta Natal dan Tahun Baru.
Saya sampai tak ingat bakalan ada event Nataru padahal saat Halal Bihalal 2023, keluarga kami yang dapat giliran menyelenggarakan.
Kali ini Nataru dihelat oleh keluarga Sempol ( sesuai lokasi di Klaten ) yang sebagian besar beragama Kristen. Mereka Kristen yang sangat konsisten dalam pernikahan dengan memilih pasangan seiman, apapun suku bangsanya. Jadi bisa dibilang tidak ada yang menikah dengan orang Jawa, mereka memilih pasangan orang Batak, China dan Menado. Ini yang pada gilirannya menghidupkan serta meramaikan peringatan Nataru kali ini.
Venue yang dipilih adalah Ragoon -- sebuah resto yang dimiliki SMK 57, SMK perhotelan yang tadinya ingin dimasuki Genduk, sayang tinggi badannya tidak memenuhi syarat. Selain memiliki resto, SMK ini juga mengoperasi gedung pertemuan dengan kapasitas 500 orang serta hotel/ tempat penginapan.