“ nda .. ayah mana “ tanyanya selesai kami mengucapkan doa sebelum tidur “ ayah kerja sayang .. cari uang untuk Aniel , untuk beli susu , untuk nanti Aniel sekolah juga. Sekarang Aniel tidur yah .. Bunda usap punggungnya yah sayang…. “ Dan Aniel pun terlelap dalam tidurnya , Bunda menangis tak mampu mengucapkan keadaan yang sesungguhnya , hanya masalah waktu .. Anak itu sudah jauh lebih aktif dari pikirannya dulu , sudah mulai mengerti dan ingin tahu tentang semuanya , termasuk Ayah .. Ayah yang yang menjadi panutan hidupnya Ayah yang menjadikannya pejantan Tangguh kelak Ayah yang ada disampingnya ketika dia butuh Ayah yang memberikan pelukan hangat untuknya Ayah yang mengajarinya bermain bola kelak Ayah yang memberikan cinta untuk anaknya Ayah yang sama dengan Ayah anak anak lain Bukan Ayah yang menyia nyiakannya Bunda hanya menangis “ seandainya saja ya sayang Ayah selalu ada untukmu “ ucapnya lirih …. Bunda hanya sendiri , memikul beban ini Bunda hanya sendiri , ketika kau lahir dan menatap dunia ini Bunda hanya sendiri , ketika kau mulai berceloteh, duduk, merangkak, berdiri dan berjalan hingga sekarang. Bunda hanya sendiri , mencari uang untuk hidupmu Bunda hanya sendiri , memelukmu , mengusap pundakmu sebelum kau tidur Bunda hanya sendiri , mengajarimu bersepeda ..main bola Bunda hanya sendiri ketika kau mulai mencari Ayah … Dan Bunda hanya sendiri untuk pertaruhkan segalanya untuk bahagiakan Aniel Dedicated to : Yvone juga untuk semua Bunda yang menjadi Single Parent
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H