Mohon tunggu...
dyah ayu
dyah ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S2 Manajemen FEB Universitas Negeri Malang

- simple - easy going - big smile - sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menikah dengan Cara Ku

16 Februari 2016   11:01 Diperbarui: 16 Februari 2016   11:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan Menikah hanya Jatuh Cinta Semata

Bisa jadi dialah musuh terbesar mu kelak atau bisa jadi Alloh Azza Wajalla lah memutuskan dia bukan jodohmu suatu saaat nanti

Apakah Cinta mu akan sirna karena mengetahui hal itu?

Ataukah yang tertinggal hanyalah hati yang sakit dan kosong semata?

Jangan Menikah karena hanya tergiur harta semata

Bisa jadi saat harta itu sirna kamu malah membencinya dan mengutuknya kerena ia tidak mampu menghasilakan keuntungan buat kamu

Apakah dengan harta cinta bisa tumbuh dengan mulia?

Ataukah hartalah yang membuat nafsu kalian untuk menjadikan ia milik kalian semata ?

Dan sesungguhnya Rabb memberikan harta untuk kita semakin dermawan mensyukirinya bukan untuk menumpkan nafsu menjadi kufur

Jangan Menikah dengan rasa iba

Bisa jadi itu membuat mu tidak bahagia begitu juga sebaliknya membuat banyak konflik baru akan tercipta karenanya

Apakah Alloh Azza Wajjala akan senang dengan sifat kepura-puran dan kebohongan? Sesungguhnya Alloh membenci kebohongan saudaraku. Jujurlah karena dengan mengasihani seseorang karena cinta itu membuat orang tersebut menjadi lemah dan tersakitii lebih dalam kawan

Menikahlah dengan keyakinan bahwa dengan kamu menikahinya surga akan bisa kamu raih bersamanya

Bisa jadi dengan seperti ini rasa iman kita bertamah dengan mencintainya kita lebih dekat dengan Alloh Azza Wajjala

Dan sesungguhnya cinta yang paling indah adalah mencintai manusia dengan rasa iman dan takwa kepada Rabb kita 

Sejatinya jika dengan cara ini itulah jodoh kita yang ditakdirkan dari Alloh Azza Wajjala untuk kita entah berapa lama kita harus menunggu.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun