Mohon tunggu...
dyah ayu
dyah ayu Mohon Tunggu... -

- simple - easy going - big smile - sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kusimpan di Sudut Itu

2 Februari 2016   09:23 Diperbarui: 2 Februari 2016   09:39 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan tanyakan lagi kemanakah rasa itu yang dulu pernah ku ungkapkan kekamu....

Karena rasa itu bernganti menjadi rindu ku terhadap Sang Pencipta ku yang dulu pernah ku lalaikan berkali -kali sehingga Alloh masih mau menerima ku kembali.....

Lalu bagaimana kamu? bukan memperjuangkan akan tetapi menghilang digelapnya kabut yang terdalam

Setelah sekian lama lepas kau kembali menutut yang pernah kau ucapkan .... saat aku dalam hijrah ku mencoba bertahan

apa hak mu mendapatkan yang baik ? saat aku tidak tau apa yang terjadi dengan mu saat itu..... lama baru terlihat kembali?

-------------------------------------------------------

Jangan pernah bebicara janji - janji yang dulu pernah kita ikrarkan dulu seolah pasti akan kita laksanakan....

Kenyataan janji - janji itu tinggalah serapah ikrar yang hanya omongan kita yang naif dulu sekali....

Setelah kuputuskan hanya bernjanji kepada Rabb ku untuk taat lantas engkau datang mempertanyakan semua janji yang kita torehkan untuk mahligai itu.....

Bisa-bisanya kamu berucap seperti itu dikala aku sudah mengkikis habis kenangan janji manis itu yang berakhir perih buat ku ....

Entah buat mu itu menyakitkan atau tidak saat menghilang mu dengan meningalkan janji - janji mu itu?

Tahu tidak rasanya ingin ku tidak mengenal mu dengan mengecilkan hijjab dulu..... ya itulah takdir dari Alloh Azza Wajalla mengenal kamu dulu barulah Rabb ku menyuruh ku hijrah karena jika tidak hijrah saat itu tidak akan bisa aku keluar dari angan menyakitkan itu......

--------------------------------------------------------

Jangan tanya apakah aku masih sayang kepada seorang manusia yang dulu selalu datang ketika kamu terpuruk lantas kamu pergi jika banyak menagih janji kepada kamu? 

Ia aku masih sayang karena kita sama sama masih saudara seukhuwah dan aku tahu kamu lebih berilmu dibanding aku tetapi rasa sayang ku kini lebih kuat kapada Rabb dan Al-Quran ku saja karena sayang itu lebih terasa manis dan bertahan lama ketimbang lebih memilih kamu sayang itu terlalu sakit dan gampang sekali lenyap berganti benci........ aku bingung karenanya.....

Cukup sudah kamu pertanyakan semua sayang terhadap kamu 

Karena semua itu sudah ku simpan dalam - dalam di sudut itu.....

Sudah kita akhiri janji - janji yang katanya tidak akan bisa terhapus dalam - dalam di hati kita

Akhirnya aku bisa menghapus janji - janji serapah itu di sudut itu......

Di sudut itu pun aku bersujud dan menangis betapa kecil dan dosanya aku sehingga berani mengkhianati Rabb ku sendiri

Dan disudut itu pula aku berpasrah dan berserah diri kepada Alloh Azza Wajjala hanya kepadanya lah jalan dan arah hidupku sekarang 

Tanpa keputusan kamu suka atau tidaknya wahai lelaki yang dulu pernah mengisi relung ku dulu sekali..........

============= 26 Rabbiul Akhir 1437 H ==============

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun