[caption id="attachment_112788" align="aligncenter" width="640" caption="Bnad Gigi/Admin (tabloid-elite.co.cc)"][/caption] Hari itu, Kamis tanggal 26 Mei 2011 pukul 19.00. Aku sudah ada di seputaran FX Senayan untuk menunggu seorang teman. Sekian menit berlalu, akhirnya dia datang juga. Malam itu, kami berencana nonton konser 17 tahunnya GIGI di Istora Senayan. Bagi kami berdua, ini adalah kali pertama kami nonton di Istora. Setelah berkali-kali nanya, sampai jugalah kami di Istora. Saat itu arloji sudah menunjukkan jam 20.00. Kami pun bergegas masuk ke gate A-6. Saat kami masuk, kami telah melewatkan penayangan video klip “Bye..bye” dan dinyanyikannya lagu kebangsaan Indonesia. Tak lama setelah pengantar dari Tantowi Yahya, jreeenggg.. GIGI pun muncul dan membawakan lagu pembuka: Sang Pemimpi.
Berikutnya adalah medley lagu kritik sosial: “1999 menangis dan Distorsi Manusia”. Setelah itu “Setia, bersama, menyayangi da..n mencintai” , lagu OST sinetron pesanan Dedy Mizwar pun dinyanyikan dengan koor penonton. Di sela-sela lagu, Armand pun menyapa dan berbincang dengan penonton. Untuk mengidentifikasi mana penonton yang bener-bener penggemar GIGI (GIGI kita) dan mana penonton generasi baru, Armand menanyakan apa judul lagu yang baru saja mereka nyanyikan. “Gw harap pada ga tahu deh, tanda kalian masih muda-muda, kayak kami juga..” canda Armand. Armand pun berusaha menggoda Budjana yang memang selalu tampak kalem. Thomas yang selalu mengucapkan “fans adalah nafas gw” di setiap konser mereka pun menjadi objek ledekan berikutnya.
Setelah itu GIGI pun berkolaborasi dengan Andi Rianto, disusul kolaborasi GIGI-Pasha-Andi Rianto untuk membawakan lagu “Damainya Cinta”
Kemudian Arman kembali keluar dengan kostum yang berganti kaos disertai jubah garis-garis. Dan medley lagu rohani GIGI: “Ada Anak bertanya pada bapaknya, Lailatul Qadar, Amnesia, Pintu Sorga” pun terlantunkan.
Setelah itu, GIGI berkolaborasi dengan Ari Lasso, membawakan lagu “Andai”. Sementara itu, Arman masuk dan ganti kostum lagi.
Setelah itu panggung gelap. Lalu tiba-tiba Hendy muncul di belakang penonton untuk solo drum. Dengan panggung yang gelap dan efek lampu yang tersorot dari sekitar drum-nya, penampilan Hendy pun semakin memukau.
Lalu disusul penampilan Thomas yang bersolo bass. Kemunculan Thomas pun membawa kejutan, yaitu muncul di tengah-tengah panggung secara perlahan-lahan dari bawah. Kemudian Thomas berduet dengan DJ Riri, Audy dan Iwa K. Kemunculan Audy ini untuk menggantikan Agnes yang sedang sakit. Kata Armand, Audi baru diminta buat tampil pada siang harinya, wajar jika masih pake “kepekan” lirik di tangannya. Selanjutnya lagu-lagu Gigi yang bertema agak disco, semacam “Terbang” dan “Hinakah Aku” pun dibawakan.
Selanjutnya adalah kolaborasi GIGI-Tohpati-Andi Rianto-Addie MS-Erwin Gutawa. Kolaborasi ini membawakan medley lagu, beberapa di antaranya adalah “Nakal dan Bye-Bye.” Erwin Gutawa yang biasanya menjadi konduktor pun menyerahkan perannya pada Addie MS dan kemudian memainkan bas. “Baru pertama kalinya nih, Erwin main bas di depan umum,” celetuk Armand.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H