Jegog adalah instrumen musik khas Bali, terutama Jembrana, yang terbuat dari bambu. Bentuk fisiknya berupa bilahan setengah bambu yang ditata berjajar. Dibawahnya, terdapat bambu yang utuh namun dilubangi bagian atasnya sebagai lubang resonansi. Walhasil, suara yang dihasilkan pun bergemuruh, rancak, riuh dan menggelegar. [caption id="attachment_1590" align="aligncenter" width="300" caption="Jegog tingklik di desa Pohsanten Jembrana. Foto dok.pribadi"][/caption] [caption id="attachment_1592" align="aligncenter" width="300" caption="Mencoba jegog yang ukurannya gede banget. foto dok.pribadi"]
Kini, jegog juga telah dikolaborasikan dengan instrumen musik-musik modern seperti biola, keyboard, bas gitar, drum set, harpa, saxophone dan alat-alat musik non gamelan lainnya seperti djembe, tabla, dan sitar Jawa. Di Bali, kolaborasi ini dirintis oleh Nyoman Winda dan diberi nama JES (Jegog dan Semar pegulingan) Gamelan Fusion (JGF). Dan kolaborasi cantik inilah yang ditampilkan di Arda Chandra Art Center 27 Juni 2010 lalu. Semoga dengan cara kolaborasi inilah alat musik ini tetap lestari sampai nanti. (dewi) Bagi yang ingin melihat dan mendengarkannya, mungkin bisa diklik di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H