Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-SoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama virus Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus Disease 2019 (disingkat menjadi COVID-19).
Penularan dari orang ke orang diperkirakan terjadi melalui droplet ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya yang dapat terhirup ke dalam paru-paru.
Penularan Covid-19 dapat juga terjadi dengan menyentuh permukaan atau objek yang memiliki virus di atasnya dan kemudian orang tersebut menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata mereka sendiri. (Dikutip dari Viva Health)
Pandemi COVID-19 mendorong penghuni panti asuhan Khodijah Lamongan untuk lebih aktif menjaga kebersihan diri. Salah satunya rajin cuci tangan pakai sabun dimanapun dan kapanpun. Namun terkadang karena alasan yang tidak praktis, banyak orang yang malas membawa sabun saat beraktivitas di luar rumah.
Produk sabun batangan atau cair yang beredar di pasaran dinilai kurang praktis untuk dibawa setiap kali bepergian. Selain itu, tidak semua lokasi menyediakan sabun cuci tangan. Hal ini menyebabkan orang malas untuk mencuci tangan.
Untuk itu, sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melaksakan Program Pengabdian oleh Mahasiswa dari kelompok 41 gelombang 14, mengembangkan sabun tangan berbahan kertas.Â
Adalah Dea Eka Nursafitri, Puput Novia Putri, Nabila Faradila, Intan Febry Alfinny dan Merita Adeliya, lima mahasiswa Fakultas Kesehatan UMM yang mengembangkan kreasi sabun cuci tangan dari kertas yang praktis dan mudah dibawa kemana saja.
"Kami merasa pembuatan sabun kertas ini sangat mudah dan dapat dilakukan sendiri di rumah, sehingga kami juga mengajak adik-adik untuk ikut mempraktekkan membuat sabun kertas ini. Kami menggunakan sabun cair dan kertas Water Soluble Paper atau bisa disebut kertas yang mudah hancur di dalam air. Untuk cara pembuatannya kertas water soluble dipotong persegi, kemudian dibaluri dengan sabun cair lalu di jemur di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Setelah agak kering, bisa dipotong kecil-kecil dan masukkan dalam wadah yang bisa dibawa kemanapun" ujar Dea Eka, mahasiswa PMM UMM Kelompok 41 Gelombang 14.
Adik-adik Panti Asuhan Khodijah sangat antuasias, mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dalam kegiatan Pembuatan Sabun Kertas ini. Sabun Kertas hasil buatan adik-adik Panti Asuhan Khodijah Lamongan dengan Mahasiswa PMM UMM Kelompok 41 Gelombang 14 ini digunakan juga dalam kegiatan sehari- hari.Â
"Sesuai anjuran DPL kelompok 41, Ibu Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep Beliau menyarankan kami untuk membuat inovasi dalam kegiatan PMM UMM kali ini, dan melihat kurangnya kesadaran tentang cuci tangan, kami akhirnya memberi edukasi tentang cuci tangan kepada adik-adik Panti Asuhan, kami membagi informasi tentang 7 langkah cuci tangan sesuai anjuran WHO dan mengajak serta adik-adik untuk membuat sabun sendiri, yakni sabun kertas ini." tutupnya.
Ditulis oleh : Merita Adeliya
Diedit oleh : Dea Eka Nursafitri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H