Pemecahan suatu masalah membutuhkan lebih dari satu metode. Setiap ide harus diuji dahulu kebenarannya sampai dia terbukti sebaliknya. Berpikir seperti seorang detektif adalah bagaimana kita sangat terobsesi untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Seberapa baik kita menghubungkan titik-titik yang ada?
Detektif sering digambarkan sebagai orang yang cerdas dan berbakat. Mereka memiliki kemampuan melihat apa yang tidak dilihat oleh orang biasa. Namun ternyata ada metode untuk memiliki kemampuan hebat itu.
(Dikutip dari intippesan)
Sabtu, 02 Oktober 2021 Mahasiswa PMM-UMM Kelompok 41 Gelombang 14 melakukan kegiatan free day yang diisi dengan game edukasi "I am a detective" yang dilakukan bersama adik-adik di Panti Asuhan Khodijah Lamongan.
"Karena jumlah anak-anak di Panti Asuhan Khodijah Lamongan berjumlah dua belas, jadi kami membagi tiga kelompok berisi empat anak." ujar Dea Eka Nursafitri, Koordinator PMM-UMM Kelompok 41 Gelombang 14
Adik-adik Panti Asuhan Khodijah Lamongan terlihat sangat antusias menyelesaikan game tersebut. "I am a Detective" adalah sebuah permainan unsolved case oleh Imagotm yang dirombak oleh kelompok PMM UMM Kelompok 41 Gelombang 14, permainan ini berfokus mengungkapkan sebuah kasus yang belum terpecahkan.
Seperti namanya, game "I am a Detective" ini mengajak adik-adik untuk menjadi detektif dan memecahkan sebuah kasus dengan cara menjawab dari pertanyaan yang telah disediakan dengan kurun waktu yang tak terbatas. Namun adik-adik dapat menyelesaikan game tersebut dalam waktu satu jam. Wah, hebat banget ya!
Mereka diminta menyelidiki sebuah kasus tentang seorang mahasiswa yang terbunuh di kamarnya dengan dibekali barang bukti dan pernyataan dari saksi.
Untuk memecahkan kasus tersebut adik-adik harus menjawab pertanyaan, "Apakah Anda yakin bahwa kasus ini adalah pembunuhan?", "Jika Anda yakin bahwa ini adalah kasus pembunuhan, apa bukti yang menunjukkan korban tersebut dibunuh?", "Jika Anda telah mengetahui siapa pembunuhnya, apa motif pelaku membunuh korban?"
"Saat itu Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 41 PMM UMM Gelombang 14, Ibu Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep bertanya tujuan permainan ini apa? Dan mengapa kalian memilih permainan model seperti ini? Kemudian saya jawab bahwa sebenarnya tujuan dari game ini sederhana, adik-adik diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, keingintahuan dan interaksi dengan lingkungan, daya ingat, skala observasi, konsentrasi dan ketelitian. Dan menurut kami adik-adik mungkin merasa bosan dan jenuh selama masa pembelajaran di sekolah sehingga kami berfikir adik-adik mungkin membutuhkan waktu luang yang tidak hanya sekedar diam dan istirahat, kami mengajak mereka bersantai memanfaatkan waktu luang dengan bermain game, karena selain mengasah otak juga akan sangat menyenangkan dan menghilangkan stress sejenak" tambah Dea EkaÂ
Sangat seru bukan? Bisa jadi inspirasi nih, untuk bermain game ini bersama keluarga, teman atau kerabat lainnya.
Ditulis oleh : Intan Febry Alfinny
Diedit oleh : Dea Eka Nursafitri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H