Mohon tunggu...
dee kusumasari
dee kusumasari Mohon Tunggu... -

-The Ordinary girl with extra Ordinary life-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

-Pelarian-

8 Januari 2012   03:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mau jadi pacar aku gak ...?" sambil terus menatap mata perempuan yang dicintainya, yang ditanya hanya tersenyum sipu dengan rona pipi yang berubah menjadi merah "iyah ..."jawabnya

Setelah itu seperti pasangan yang lain mereka pun melukai badanku, menggoreskan nama mereka di badanku ... rasanya sakit dan perih sekali .. ahhh seandainya aku bisa teriak

Plakkkkkkkkkkkkkk ... ada suara gaduh yang membuat burung gereja terbang menjauh dariku mencari pohon lain untuk berteduh dari sengatann matahari yang tajam

"kenapa kau lakukan ini kepadaku?kenapa ......???

"maafkan aq Ryan, dia terus menerus mengejarku ...

"kita putus ...

Lelaki yang juga adalah kekasihnya meninggalkan perempuanya sendirian, tidak peduli dia menangis tidak peduli dia teriak minta maaf tidak peduli dia mengancam akan mengakhiri nyawanya jika pacarnya memutuskannya

Jangan ... jangan lagi aku mohon,sudah banyak perempuan yang mengakhiri nyawanya dibadanku, sudah banyak tangisan tengah malam yang sangat memillukan, jangan aku mohon jangan ... tolong hargai nyawamu, aahh seandainya saja perempuan ini bisa mendengar kata kataku

"Aku tidak akan sanggup hidup tanpa Ryan, bila aku hidup tanpanya lebih baik aku mati saja .." kata terakhir yang diucapkannya sebelum akhirnya ia melingkarkan tali dilehernya dan mengakhiri hidupnya dibadanku

"TEBANG SAJA ...!!! SUDAH TERLALU BANYAK POHON INI MEMINTA KORBAN PEREMPUAN PEREMPUAN CANTIK .. !! teriakan para warga yang marah kepadaku, kemudian aku dengar bunyi suara mesin gergaji yangmenghampiriku

kkkkrrraraaaakkkkkkkkkk  .... badanku roboh ketanah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun