Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa dan Bagaimana KDRT itu? Yuk Cari Tahu dari Ahlinya

19 Agustus 2024   08:50 Diperbarui: 19 Agustus 2024   17:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketahanan mental setiap orang berbeda, inilah mengapa kekerasan psikis ini sulit diklasifikasikan. 

Namun menurut Zaitun, jika individu mengalami perubahan yang signifikan dalam pribadinya, seperti semakin tidak percaya diri dan menarik diri dari pergaulan sosial, ini bisa jadi sinyal adanya kekerasan psikis. 

Kekerasan psikis membuat korban hancur self esteem nya. Korban merasa tidak percaya diri dan sebagai sumber masalah, karena dimanipulasi oleh pelaku. 

  • Kekerasan seksual

Kekerasan seksual adalah jenis KDRT yang paling sedikit dilaporkan. Menurut Zaitun, hal ini karena seringkali dianggap tabu oleh masyarakat

Ikatan suami istri membuat kegiatan seksual adalah hal yang wajar. Namun, jika hal tersebut dilakukan dengan paksakan dan cara-cara yang tidak patut, bisa dikatakan itu kekerasan seksual. 

Meski dianggap aneh, sejatinya pemerkosaan dalam perkawinan itu ada. Jika salah satu pihak tidak berkenan, tetapi tetap dipaksa, bisa dikatakan sebagai tindak pemerkosaan. Salah satu contoh kekerasan seksua. l

  • Penelantaran

Jenis KDRT yang terakhir adalah penelantaran. Kekerasan ini sering juga disebut sebagai kekerasan ekonomi. 

Padahal, penelantaran tidak hanya dari sisi ekonomi saja. Bisa juga terjadi penelantaran secara psikis. Contohnya, pengabaian ataupun tidak mendengar pendapat pasangan. 

Secara ekonomi, penelantaran terjadi jika suami sebagai kepala keluarga tidak bisa menafkahi keluarganya secara layak. Suami lari dari tanggung jawab. Tidak berusaha sungguh-sungguh dalam memenuhi kewajiban sebagai kepala keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun