Pembagian Tugas Domestik
Rumah tangga dijalani berdua. Tentu sudah seharusnya suami istri saling membantu. Tak ada salahnya jika suami membantu pekerjaan domestik, apalagi jika istri sedang tidak sehat.Â
Saya tumbuh dalam keluarga yang demokratis. Mama dan papa saya saling membantu. Papa memang tak pernah mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, tetapi dia selalu hadir untuk anak-anaknya. Menemani belajar dan mendongeng sebelum tidur adalah hal yang dilakukan papa setiap hari.Â
Dia sadar tak bisa membantu mama mengerjakan tugas domestik, maka ia pun memberikan mama ART (asisten rumah tangga), karena pada saat itu mama juga bekerja di luar rumah. Papa tahu, mama tentu akan kewalahan jika harus membagi energi untuk pekerjaannya sebagai guru dan mengurus rumah.Â
Orang tua saya menjadi model bagi saya saat memiliki rumah tangga sendiri. Saya dan suami sama-sama mencari nafkah, bedanya pekerjaan saya freelancer jadi memang saya lebih banyak bekerja di rumah.Â
Kami memang tak ada pembagian tugas secara tertulis. Tapi kami sadar untuk saling membantu.Â
Saya memang lebih banyak mengerjakan tugas domestik, tetapi suami juga tak segan membantu jika dimintai bantuan. Ada beberapa pekerjaan rumah yang dilakukan suami, misalnya mengepel dan membersihkan kamar mandi.Â
Dalam pengasuhan dia pun selalu ikut terlibat. Seperti yang dilakukan oleh papa saya, dia juga menemani anak-anak belajar dan mendongeng sebelum tidur.Â
Dia juga selalu membuatkan saya kopi setiap hari. Kadang juga membuatkan sarapan.
Itulah yang seharusnya terjadi. Ada pembagian tugas domestik di antara suami dan istri. Suami istri itu tim, sudah selayaknya bekerjasama, bukan saling membebani satu sama lain.Â
Tugas domestik itu urusan bersama. Suami dan istri harus terlibat. Kalau memang pasanganmu tidak peka untuk membantu, jangan segan untuk meminta bantuan secara lugas.Â