Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Anti Panik Sambut Tahun Ajaran Baru

10 Juli 2021   14:52 Diperbarui: 10 Juli 2021   14:54 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Panik | Pixabay

Beberapa hari lagi tahun ajaran baru dimulai. Sejauh ini sekolah si sulung belum ada pembicaraan untuk melakukan PTM (Pembelajaran Tatap Muka). Jadi kemungkinannya tahun ajaran baru nanti, si sulung masih belajar online alias PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh atau yang lebih dikenal dengan PJJ ini telah berlangsung sejak datangnya pandemi COVID-19 pada bulan Maret 2020. Selama satu tahun lebih, anak anak belajar di rumah.

PJJ memang bukan hal yang baru, beberapa perguruan tinggi sudah melakukan PJJ jauh sebelum pandemi ini terjadi. Namun untuk jenjang pendidikan dibawahnya, PJJ masih menjadi hal yang baru.

Apalagi, bagi siswa sekolah dasar (SD), PJJ ini cukup menantang. Tidak hanya bagi siswa, tapi juga bagi orangtua.

Saat PJJ, otomatis orangtua menjadi patner guru dalam proses pembelajaran. Orangtua menjadi fasilitator anak saat PJJ ini.

Hambatan PJJ

PJJ | Pixabay
PJJ | Pixabay
Jujur saja, meski sudah berusaha untuk bisa berdaptasi dengan sistem belajar online seperti ini, terkadang sebagai orangtua saya memiliki banyak hambatan saat mendampingi anak-anak belajar di rumah.

Beberapa hambatan yang saya rasakan saat mendampingi anak-anak belajar di rumah antara lain :

Anak kurang bisa memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Biasanya ini karena guru kurang optimal saat menjelaskan secara online.

Banyaknya tugas, selama PJJ setiap hari masing-masing guru pelajaran selalu memberikan tugas. Tentu ini membuat anak ditarget mengerjakan banyak tugas setiap hari. Apalagi jika tugasnya sulit, anak tidak bisa. Kadang sebagai orangtua juga bingung saat mendampingi anak belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun