Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

8 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Akan Pilih Sekolah Anak

11 Januari 2021   16:52 Diperbarui: 11 Januari 2021   16:56 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Pilih Sekolah Anak | Olahan Pribadi

Tahun ajaran baru 2021 memang masih beberapa bulan lagi. Namun sejak akhir tahun lalu sudah banyak sekolah yang membuka PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Beberapa orang tua bahkan ada yang sudah mendaftarkan anak-anaknya. Maklum semakin cepat pendaftaran biasanya biayanya semakin murah. 

Ya, beberapa sekolah bahkan membagi PPDB menjadi beberapa gelombang. Umumnya memang ada 3 gelombang. Pendaftaran pada gelombang pertama tentu lebih murah dibandingkan gelombang ketiga. Bagaimana dengan anda? Sudahkan anda mendataftarkan anak-anak anda? Atau jangan-jangan anda bahkan belum tahu mana sekolah mana yang akan dipilih untuk anak-anak anda. Jangan khawatir, saya akan memberi beberapa tips yang bisa menjadi pedoman anda dalam memilih sekolah anak.

Saat memilih sekolah anak tentu harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan sampai sembarangan memilih, apalagi asal memilih hanya untuk mengikuti tren yang sedang berkembang saat ini. Pilih sekolah anak secara bijak, sebelum memilih sekolah ada delapan hal yang perlu anda perhatikan.

1. Jarak Sekolah

Jarak menjadi pilihan pertama yang harus anda perhatikan saat akan memilih sekolah untuk anak. Apalagi untuk anak usia TK dan SD. Usahakan anda memilih sekolah dengan jarak yang dekat dengan tempat tinggal. Ini penting, agar anak tidak kelelahan saat akan berangkat dan pulang sekolah. Selain itu pertimbangkan pula akses transportasinya. Pilih yang memudahkan anda.

2. Sesuai Visi Keluarga

Pilih sekolah yang sesuai visi keluarga. Misalnya, saya memilih sekolah berbasis agama untuk anak-anak saya, karena keluarga kami mengutamakan pentingnya pengetahuan agama sejak dini. Atau bila anda ingin anak-anak anda terbiasa dengan bahasa asing, anda bisa memasukkannya ke sekolah internasional. Bebas. Pilih saja yang memang sesuai visi keluarga. Agar nanti anda dan sekolah menjadi lebih mudah bekerjasama dalam mendidik anak.

3. Fasilitas Sekolah

Fasilitas sekolah biasanya menjadi hal yang pertama kali dilihat oleh para orang tua saat akan memilih sekolah untuk anak. Bagaimana kondisi gedung, ruang kelas, dan fasilitas-fasilitas penunjang pembelajaran yang ada di sekolah menjadi pertimbangan penting saat akan pilih sekolah. Saya misalnya, akan melihat bagaimana ruang kelasnya dulu, apakah cukup nyaman atau tidak. Bisa juga dengan melihat kondisi toilet sekolah, apakah bersih dan sesuai standar atau tidak.

Dengan fasilitas yang nyaman dan lengkap, tentu akan membuat anak betah belajar di sekolah. Anak-anak jadi lebih fokus belajar juga.

4. Pembelajaran yang Menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan juga sangat penting saat memilih sekolah. Khusunya bagi anak usia dini. Saya masih ingat dulu saat akan memasukkan anak-anak ke TK, saya memilih sekolah yang belajar dengan cara meyenangkan. Caranya? Biasanya sekolah berbasis alam ataupun tallent akan memberikan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan. Sekolah TK si sulung dulu adalah sekolah yang berbasis tallent.

5. Berpihak Pada Anak

Sekolah yang baik adalah sekolah yang berpihak pada anak. Memperhatikan tahap perkembangan anak dalam proses pembelajaran menjadi tolok ukur bahwa sekolah tersebut berpihak pada anak. Misalnya, saat mencari sekolah TK saya akan memilih sekolah yang tidak berfokus pada program calistung (baca, tulis, hitung). Mengapa? Karena belajar di TK adalah bermain, anak usia dini belum waktunya belajar calistung.

Atau saat akan memilih sekolah dasar, saya akan memilih sekolah yang mengembangkan bakat dan minat anak didiknya. Adanya ekstrakurikuler yang beragam menjadi bukti bahwa sekolah membantu mengembangkan minat dan bakat peserta didiknya.

6. Lingkungan Sekolah

Saat memilih sekolah untuk anak perhatikan lingkungan dimana sekolah tersebut berada. Jangan memilih sekolah yang terletak di lingkungan yang ramai, ini akan mengganggu konstrasi belajar anak. Lingkungan tenang dan aman adalah pilihan terbaik saat akan mencari sekolah untuk anak.

7. Program Belajar

Pilih sekolah dengan program belajar yang sesuai dengan acuan Kemendikbud. Atau anda juga bisa melihat apakah sekolah tersebut memiliki program yang bisa mengasah kemandirian anak sesuai tahap usianya. Selain itu anda juga bisa memilih sekolah yang memiliki program belajar yang mengasah kecerdasan anak. Dilihat dari kurikulum sekolah yang biasanya sudah ditetapkan selama satu tahun masa pembelajaran.

8. Biaya

Last but not least tentu anda harus memperhatikan biaya sekolah saat akan memilih sekolah untuk anak. Sesuaikan biaya sekolah anak dengan kemampuan finansial anda. Ini penting, agar kedepannya proses belajar anak tidak akan terganggu hanya karena persoalan biaya. Anda bisa mempersiapkan tabungan pendidikan anak sejak jauh-jauh hari. Agar bila saatnya tiba, seperti masa-masa PPDB ini, anda sudah siap. Tak perlu lagi kesulitan mencari dana untuk biaya pendaftaran sekolah.

Semoga tips ini bisa membantu anda dalam memilih sekolah untuk anak ya. Pertimbangkan semuanya secara bijaksana. Agar anda tak salah pilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun