" Cinta pertama seringkali sederhana, namun sangat kuat,"Â
David Bennet - Konselor dan Pakar Hubungan Bersertifikat
Cinta pertama menjadi topik yang evergreen. Banyak film, drama ataupun lagu yang membahas cinta pertama. Begitu juga dengan drama Korea. Banyak sekali drama Korea yang menjadikan cinta pertama sebagai topik cerita.
Ada drama Korea Romance is  A Bonus Book yang bercerita tentang kisah cinta masa kecil antara Cha Eun Ho (Lee Jong-Suk) dengan Kang Dan I (Lee Na-Young). Eun Ho jatuh cinta pada Dan I yang menyelamatkan hidupnya dari kecelakaan tragis.Â
Hubungan persahabatan antara mereka berdua sukses menumbuhkan benih-benih cinta di hati Eun Ho. Masa lalu Dan I yang berstatus janda cerai satu anak tak menyurutkan cintanya. Perbedaan usia 10 tahun pun tak menjadi penghalang. Ya, begitulah cinta. Semua akan terasa manis. Apalagi kalau itu menjadi pengalaman pertama.
Atau mungkin anda saat ini sedang menyaksikan drama Korea on going terbaru, It's Okay Not Be Okay pasti tahu bahwa Moon Kang Tae (Kim Soo Hyun) sudah jatuh cinta sejak pertama bertemu Moon Young (Seo Ye Ji). Meski sejak kanak-kanak, ternyata perasaan itu tak gampang dilupakan. Hmm mungkin itu yang namanya the power of first love.
Meski seringkali kisah cinta pertama tidak bisa dilupakan, tapi nyatanya ada lho drama Korea yang mengangkat kisah cinta pertama dari sisi yang berbeda. Dinner Mate, drama Korea yang baru saja tamat menghadirkan kisah cinta pertama dari sisi yang berbeda.
Dinner Mate menghadirkan kisah antara Woo Do Hee (Seo Ji Hye) dengan Kim Hae Kyung (Song Seung Heon) yang sama-sama terluka dengan cinta pertama. Berawal dari teman makan malam, kedua pemeran utama dalam drama Korea ini akhirnya saling jatuh cinta.Â
Hubungan mereka sempat diuji dengan kehadiran cinta pertama yang datang kembali. Tak tanggung-tanggung, dua cinta pertama mereka masing-masing bekerjasama untuk menghalangi kisah cinta Do Hee dengan Hae Kyung. Duh ini namanya mantan nggak ada akhlak ya.. hehehe.
Dinner mate mampu menghadirkan cerita bahwa tidak selamanya cinta pertama itu susah dilupakan. Kegagalan di cinta pertama, tidak membuat seseorang kehilangan kesempatan kedua. Bukankah selalu ada kesempatan kedua?
Sebenarnya secara ilmiah, cinta pertama itu memang susah dilupakan. Amy Ricke, psikiater dari Your Doctors Online menyebut cinta pertama tidak terlupakan karena cara otak bekerja. Selain itu, jatuh cinta mengajari Anda tentang diri sendiri.
Ketika jatuh cinta, gelombang zat kimia alami seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin membanjiri otak Anda. Zat-zat kimia alami ini dapat membuat Anda merasakan euforia dan perasaan menyenangkan yang intens, terutama ketika dikombinasikan dengan sentuhan fisik.
Banyak kali orang mengalami jatuh cinta untuk pertama kalinya selama masa remaja. Menurut Amy, ini adalah tahun-tahun di mana jalur penghargaan otak dihubungkan untuk menjadi sangat sensitif terhadap pengalaman yang memuaskan dan intens seperti jatuh cinta.
Pengalaman cinta pertama menjadi hampir tak terhapuskan tertanam dalam otak dengan cara yang sangat jelas, mudah diingat. Seringkali mustahil untuk dilupakan karena kemungkinan apa yang terbangun dari pengalaman ini dalam diri.
Lantas, bagaimana dengan saya? Bagaimana pengalaman cinta pertama saya? Hmmm meski bertepuk sebelah tangan, pengalaman cinta pertama saya cukup manis untuk dikenang.
Saya jatuh cinta pada sahabat sendiri saat SMP. Hubungan kami sangat dekat. Tiap malam tiada hari yang saya lewatkan tanpa telepon darinya. Kami selalu ngobrol di telepon selama berjam-jam. Padahal, kami teman sekelas lho. Pasti saat di sekolah kami juga sering ngobrol. Terkadang kami juga pulang sekolah bareng. Kebetulan rumah kami masih satu kawasan. Biasanya kami pulang naik angkot atau kadang naik mobil si dia. Tenang, bukan dia yang nyetir kok. Dia punya sopir pribadi.
Duh kalau ingat zaman dulu, saya menjadi gadis yang beruntung. Bisa dekat dengan cowok ganteng blasteran India dan Arab. Status sosialnya terpandang, anak pengacara terkenal. Kedekatan kami menjadi buah bibir satu sekolah. Orang melihat kami pasangan serasi, meski pada kenyataannya hubungan kami sebatas sahabat saja. Sedih!
Saya butuh waktu 7 tahun untuk bisa benar-benar move on dari cinta pertama. Bukan hanya karena cinta pertama itu susah dilupakan, tapi bagaimana saya bisa lupa kalau dia selalu ada didekat saya. Lulus SMP, tak disangka kami pun satu SMA. Dia bahkan menjadi pasangan saya saat melewati pesta proom night kelulusan SMA. Kami sempat berpisah dua tahun karena dia harus kuliah di luar negeri. Dan dia pun kembali lagi, kami satu kampus.
Tapi saat dia kembali, saya sudah benar-benar move on. Melupakan perasaan cinta saya padanya. Saya benar-benar membuka hati buat laki-laki lain. Mencintai dengan sepenuh hati. Tak seperti yang sebelum-sebelumnya. Saya menjalani hubungan tanpa cinta, karena hari saya masih tersandera pada si cinta pertama. Duh jahat!
Meski sulit, cinta pertama ternyata bisa dilupakan lho. Bila memang tidak ada harapan di kisah cinta pertama anda, maka baiknya segera anda lupakan. Walau tidak mudah pada awalnya, percayalah akan ada kesempatan kedua. Akan ada cinta untuk anda. Cinta yang lebih membahagiakan pastinya daripada kisah cinta bertepuk sebelah tangan. Setuju?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H