Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Idul Fitri di Tengah Pandemi, Pengalaman Paling Berkesan yang Tak Ingin Diulang

24 Mei 2020   19:45 Diperbarui: 24 Mei 2020   19:47 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar....

Gema takbir berkumandang, pertanda hari kemenangan pun tiba. Sebulan penuh berpuasa, kini waktunya merayakan hari kemenangan.

Hari ini, 1 syawal 1441 H adalah hari raya bagi setiap umat muslim di seluruh dunia. Tak seperti biasanya, idul fitri kali ini sangat berbeda. Idul Fitri kali ini dirayakan ditengah pandemi covid 19 yang belum kunjung berlalu

Menghidupkan Idul Fitri

Meski di tengah pandemi, idul fitri tetap harus disambut dengan meriah. Beberapa cara dilakukan untuk menghidupkan perayaan idul fitri ini.

Pertama, disunnahkan untuk Qiyamul Lail, pada malam hari raya Idul Fitri. Dalam sebuah riwayat digambarkan :

Dari Abu Umamah ra, Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa yang melaksanakan qiyamullail pada dua malam Ied (Idul Fitri dan Adha), dengan ikhlas karena Allah SWT, maka hatinya tidak akan pernah mati di hari matinya hati-hati manusia. (HR. Ibnu Majah).

Kedua, disunnahkan pada pagi hari raya Idul Fitri, untuk mandi, menggunakan minyak wangi dan berpakaian yang rapi. Dalam sebuah hadits diriwayatkan :

Dari Fakih bin Sa'd bahwasanya Rasulullah SAW senantiasa mandi pada hari jum'at, hari Arafah, hari Idul Fitri dan hari Idul Adha. Dan Fakih (Perawi hadits ini) senantiasa memerintahkan keluarganya untuk mandi pada hari-hari tersebut. (HR. Ahmad)

Ketiga, bertakbir mengagungkan Asma Allah SWT, dalam sebuah riwayat digambarkan :

Dari Ummu Athiyah ra berkata, kami diperintahkan untuk mendatangi tempat shalat, bahkan perawan di pingitannya dan wanita yang haid diperintahkan untuk mendatangi tempat shalat Ied. Hanya mereka berposisi di belakang shaf kaum muslimin. Mereka bertakbir dengan takbir kaum muslimin, dan berdoa dengan doa kaum muslimin, dengan berharap keberkahan dan kesucian hari tersebut. (HR. Bukhari)

Keempat, saling bermaaf-maafan seraya mendoakan semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita. Dalam sebuah hadits diriwayatkan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun