Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Konselor Menyusui, Menyebarkan Energi Baik Pentingnya Menyusui

15 Agustus 2018   05:17 Diperbarui: 15 Agustus 2018   09:04 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak menjadi ibu, ketertarikan saya terhadap dunia menyusui mulai muncul. Hambatan di awal-awal menyusui anak pertama pada lima tahun yang lalu membuat saya inging ambil bagian dalam membantu ibu-ibu menyusui.

ASI (Air Susu Ibu) memiliki banyak kandungan yang sangat berguna bagi bayi. ASI tak hanya memberikan kesehatan fisik yang tangguh, tapi juga kestabilan emosi bagi bayi. Bayi yang disusui akan terhindar dari malnutrisi. ASI menjadi awal yang baik bagi kehidupan bayi. Sebagaimana tema dalam pekan ASI sedunia tahun ini, ASI sebagai fondasi kehidupan.

Sayangnya angka kecukupan ASI eksklusif di Indonesia masih jauh dari target yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia (WHO). Di Jawa Timur sendiri, angka cakupan ASI eksklusif baru mencapai 48,1%. Berdasarkan data dari Pusdatin Kementrian Kesehatan tahun 2016, angka cakupan ASI eksklusif Jawa Timur berada di posisi ke 23 seluruh Indonesia.

Hambatan Menyusui

Beberapa sebab masih rendahnya angka kecukupan asi eksklusif antara lain adalah kurangnya informasi dan dukungan dari orang sekitar. Menyusui memang adalah proses yang alamiah, namun dalam prosesnya tidaklah semudah itu. Banyak ibu baru yang mengalami hambatan dalam menyusui karena kurangnya informasi. Misalnya informasi tentang pentingnya IMD di awal kelahiran bayi, informasi tentang bagaimana posisi dan pelekatan yang baik agar proses menyusui berjalan lancar dan berbagai informasi lainnya.

Dukungan dari orang sekitar juga sangat menentukan bagi keberhasilan menyusui. Menyusui bukan hanya urusan ibu dan bayi saja, tapi juga menjadi perhatian bagi orang-orang sekitar. Ibu membutuhkan dukungan ayah, orangtua, rekan kerja hingga tenaga kesehatan.

Bergabung di AIMI Jawa Timur

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ketertarikan saya terhadap menyusui membuat saya bergabung dengan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Jawa Timur. AIMI adalah organisasi nirlaba yang bertujuan meningkatkan angka cakupan ASI eksklusif. AIMI pusat berdiri sejak 11 tahun yang lalu. Saat ini AIMI telah memiliki 16 cabang di seluruh Indonesia. Salah satunya di Jawa Timur. Beberapa hari yang lalu, tepatnya di tanggal 8 Agustus 2018, AIMI Jawa Timur merayakan ulangtahun yang kedelapan.

Saya sendiri baru bergabung dengan AIMI Jawa Timur pada tahun 2014. Kemudian baru resmi menjadi seorang konselor menyusui pada tahun 2017. Dengan menjadi konselor menyusui, saya akan semakin bisa membantu ibu-ibu menyusui.

Konselor Menyusui

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Konselor menyusui adalah pihak yang mendukung program ASI Eksklusif dan memiliki pengetahuan seputar menyusui. Semua orang yang memiliki keinginan untuk membantu ibu berhasil menyusui, bisa menjadi seorang konselor menyusuu. Tidak harus seorang yang memiliki latar belakang ilmu kesehatan. Seperti saya, yang berlatar belakang ilmu sosial.

Lalu apa yang bisa dilakukan oleh seorang konselor menyusui? Berikut adalah hal yang bisa dilakukan oleh seorang konselor menyusui.

1. Memberi dukungan praktis

Konselor menyusui memberi dukungan praktis yang bisa membantu ibu menyusui. Seperti membantu menjelaskan posisi dan pelekatan menyusui yang benar agar ASI dapat keluar optimal.

2. Memberi layanan seputar menyusui

Layanan seputar menyusui yang bisa diberikan oleh konselor menyusui misalnya bagaimana cara memerah ASIP (Air Susu Ibu Perahan) dengan tangan (marmet). Atau bagaimana metode pemberian ASIP. Agar ibu bekerja tetap bisa memberikan ASI pada bayinya.

3. Memberi saran

Konselor menyusui bertujuan untuk membantu ibu agar bisa menyusui secara optimal. Bantuan yang dilakukan bisa dengan memberi saran yang diperlukan ibu untuk sukses menyusui.

4. Merekomendasikan

Seorang konselor menyusui bisa memberi rekomendasi pada ibu untuk menemui tenaga kesehatan bila memiliki hambatan yang bersifat medis saat menyusui. Misalnya adanya tongue tie (tali lidah pendek) pada bayi yang bisa menghambat proses menyusui. Konselor bisa merekomendasikan ibu untuk menemui dokter anak yang bisa mengatasi tongue tie tersebut.

5. Mendukung ibu untuk tetap menyusui

Salah satu kunci sukses menyusui adalah dukungan dari orang-orang sekitar. Selain keluarga, dukungan dari seorang konselor menyusui juga memiliki banyak pengaruh bagi kesuksesan menyusui. Dukungan konselor menyusui dapat meyakinkan ibu untuk tetap menyusui bayinya.

Dengan menjadi konselor menyusui saya bisa membantu para ibu untuk tetap menyusui bayinya. Menyebarkan EnergiBaik tentang pentingnya menyusui. Menyusui tak hanya baik untuk bayi, tapi juga untuk ibu, keluarga, lingkungan hingga negara. Menyusui sebagai pondasi bagi kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun