Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tujuh Hari Pertama Ramadan

23 Mei 2018   19:43 Diperbarui: 23 Mei 2018   19:58 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah, tak terasa sudah hari  ketujuh ramadan. Berkah Allah sungguh luar biasa, sehingga semua terasa mudah dan lancar. Hingga tahu-tahu kita sudah ada di hari ketujuh ramadan.

Bagaimana puasa hingga hari ketujuh ini? Semoga masih tetap semangat dan lancar ya. Hari ini ijinkan saya bercerita tentang pengalaman ramadan selama tujuh hari pertama ini ya.

Hmm, ramadan kali ini sungguh berbeda bagi saya. Ini adalah ramadan pertama setelah cuti selama empat kali ramadan. Cuti karena menyusui, hamil dan menyusui lagi. Estafet punya anaknya, hahaha.

Ramadan kali ini juga saya awali dengan rawat inap di rumah sakit. Penyakit typhus membuat saya harus rawat inap di hari pertama ramadan. Di rawat inap hingga tiga hari. Sehingga saya baru mulai puasa di hari keempat ramadan.

Setiap selesai berbuka saya sangat bersyukur. Memberi apresiasi pada diri sendiri. Ternyata saya kuat berpuasa hingga adzan magrib berkumandang. Dengan kondisi pemulihan yang masih harus mengkonsumsi obat. Juga dengan kondisi masih tetap menyusui.

Ada lima hal yang saya lakukan agar tetap kuat menjalani puasa.

1. Niat

Ya, pertama yang harus dilakukan adalah niat. Niat yang kuat untuk beribadah menjalankan ibadah puasa. Niat itu bisa memberikan energi tersendiri. Membuat saya kuat untuk menjalani ibadah puasa.

2. Jaga Asupan Makanan

Penyakit thypus ini membuat kondisi lambung saya lebih sensitif. Maka dari itu saya harus memperhatikan setiap makanam yang masuk ke mulut. Saya hanya mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang saat sahur dan berbuka. Tidak mengkonsumsi makanan yang asam dan pedas. Makan tetap 3x sehari. Selain sahur dan buka, saya juga makan sebelum tidur. Tentunya dengan porsi yang sedikit.

3. Konsumsi Air Delapan Gelas Sehari

Kendati sedang berpuasa, konsumsi air tetap delapan gelas per hari. Saya gunakan pola 2-4-2. Dua gelas saat berbuka, 4 gelas saat malam hari dan 2 gelas saay sahur. Kecukupan komsumsi air akan membuat kita terhindar dari dehidrasi, apalagi untuk ibu yang masih menyusui seperti saya.

4. Konsumsi Suplemen

Saya mengkonsumsi suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh saat puasa. Suplemennya berupa madu dan kapsul jintan hitam.

5. Istirahat yang Cukup

Saat berpuasa ini saya lebih slow dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Ya, sesuai anjuran dokter lah. Tidak boleh capek-capek. Maka saat jam tidur siang anak-anak saya juga ikut tidur. Laku tidur malam sudah dimulai sejak pukul 20.30.

Alhamdulillah dengan melakukan lima hal tersebut, saya mampu berpuasa. Puasa tidak mengganggu kesehatan saya. Ini dibuktikan ketika kemarin saya kontrol, dokter menyatakan kondisi saya semakin membaik.

Bagaimana dengan kamu? Masih lancar kah puasamu? Apa tips yang kamu lakukan agar kuat dan semangat berpuasa? Sharing yuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun