Dan Brown, novelis ternama dengan capaian penjualan best seller, karyanya dinyatakan sebagai salah satu buku yang paling populer dalam sejarah buku sepanjang masa pada 2009, pernah menuliskan di novelnya yang berjudul Origins, tentang kemajuan teknologi yang sedemikian luar biasa bahwa dimasa depan komputer dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) telah mampu membuat novel sendiri melalui serangkaian proses berpikir secara otomasi.Â
Ternyata tak hanya berada dihalaman novel, peneliti dari Future University di Hakodate, Jepang pun pada 2016 berhasil membuktikan bahwa hal ini bukan isapan jempol semata, hasilnya adalah sebuah novel berjudul Konpyuta ga shosetsu wo kaku hi atau "Hari Sebuah Komputer Menulis Novel" berhasil ditulis oleh komputer dengan AI nya.
Ditempat lainnya, Scorpion, tayangan serial fiksi yang diinisiasi oleh Walter O'Brien sebagai CEO nya, hanya untuk sekedar informasi, beliau ini merupakan manusia ber IQ 197 sehingga menjadi salah satu manusia pemilik IQ tertinggi dalam sejarah manusia, dalam salah satu episode Scorpionnya pernah menyajikan tentang hebatnya komputer dimasa depan dengan kemampuan duplikasi menggambar selevel dengan skill Da Vinci.
Tak hanya didunia fiksi semata, Google pada April 2017 yang lalu pun berhasil mengembangkan teknologi AI yang memungkinkan komputer menggambar sketch dengan urutan motorik dan jaringan syaraf tiruannya sendiri. Nampaknya tak seberapa lama, khayalan Walter O'Brien ini sepertinya akan mewujud dalam dunia nyata.
Dua kisah diatas ini untuk memberikan ilustrasi kepada kita, bahwa impian manusia untuk kemajuan yang berkelanjutan terus menerus mencapai level tertingginya.Â
Impian dimasa lalu tentang manusia yang bisa terbang dari satu pulau ke pulau yang lainpun saat ini telah kita nikmati pada teknologi tinggi dalam dunia penerbangan, baik di Indonesia ataupun Internasional.Â
Begitupun juga, dimasa lalu ketika manusia ingin bercakap-cakap dengan melihat lawan bicaranyapun, saat ini dengan sangat mudah bisa dilakukan oleh siapapun.
Fase revolusi industri yang sudah mencapai 4.0 inipun sudah berada didepan kita, tantangan demi tantangan juga nampaknya bak tsunami dengan gelombang besarnya didepan sana yang siap menghempas siapapun.Â
Fase yang sering dinamakan dengan era disrupsi inipun juga sudah menunjukkan korbannya satu persatu, dilevel global kita melihat adanya Kodak dan Nokia yang dulu menjadi pemimpin pasar foto dan komunikasi, namun saat ini dunia telah berubah, mereka tak lagi berada diatas, bahkan sudah tersisihkan.Â
Ditaraf lokal, kita juga melihat adanya teknologi ojek online, dengan seabrek layanannya yang lebih memikat dan praktis, kalo dulu konsumen harus mencari ojeg pangkalan untuk bisa bepergian, saat ini mereka yang mendatangi konsumen, kalo dulu orang akan pesan makanan atau hantar barang harus keluar rumah, saat ini semuanya bisa dilakukan bahkan tanpa harus keluar rumah, lebih miring lagi biayanya.Â
Layanan dengan berbagai kemudahan dan pendekatan privat inilah cikal bakal pemenuh kebutuhan masyarakat dimasa depan.