Mohon tunggu...
Dedy Setiawan
Dedy Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

konten faforit menegenai Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Literasi Dasar Aksi Nyata 2.7

17 Oktober 2024   09:03 Diperbarui: 17 Oktober 2024   09:22 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  1. Apakah strategi pengembangan keterampilan literasi yang ingin Anda terapkan di ruang kelas Anda kelak? Mengapa?

    trategi yang saya terapkan dalam mengembangkan ketrampilan membaca diantaranya yaitu : membaca bersama, membaca terbimbing, membaca intreraktif dan membaca pemhamanan. Menurut Irdawati, Yunidar, & Darmawan (2017: 2) memaparkan bahwa  Pembelajaran membaca berperan penting dalam meningkatkan kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Hal ini karena melalui kegiatan membaca, berbagai informasi, pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru dapat diperoleh peserta didik. Apa yang dibaca tersebut, memungkinkan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan daya pikirnya, membuat pandangannya semakin tajam dan wawawasannya semakin luas.

    Kemampuan membaca peserta didik masih rendah apabila dibandingkan dengan negara lain. Hasil survey dari PISA yang dikakukan oleh OECD untuk kemampuan baca, pada tahun 2000, skor Indonesia 371 dan mengalami peningkatan menjadi 382 pada tahun 2003. Pada tahun 2006 skor 393, dan menjadi 402 pada tahun 2009, dan selanjutnya menurun menjadi 396 pada tahun 2012, dan menjadi 397 pada tahun 2015. Pada tahun 2018 skor kemampuan baca sebesar 371, dan merupakan skor kemampuan baca paling rendah (Harususilo, 2019: 2). Skor yang diperoleh Indonesia ini masih di bawah rata-rata skor sebesar 487 (Karima, 2019: 1).

     Pada tahun 2011, UNESCO mempublikasikan hasil survey tentang budaya membaca yang dilakukan di negara-negara ASEAN. Pada survey ini, Indonesia berada pada posisi terendah dan mendapatkan nilai 0,001. Angka ini berarti bahwa hanya satu orang dari seribu penduduk Indonesia yang mempunyai budaya membaca tinggi. Agar budaya membaca terbentuk di masyarakat, maka pengembangan minat baca secara berkesinambungan harus terus dilakukan (Triatma, 2016: 2). Penentuan stategi ketrampilan membaca di dalam kelas sangatlah penting. Peningkatan minat baca peserta didik sejak dini merupakan hal yang harus dilakukan agar kemampuan membaca peserta didik meningkat.

  1. Bagaimana Anda mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan dalam penerapan strategi keterampilan literasi sesuai profil peserta didik dan konteks sosial budaya siswa Anda? 

    Dalam mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan cara saya  menerapkan strategi ketrampilan literasi sesuai profil peserta didik dan konteks sosial budaya. Saya akan menerapakan yaitu membaca bersama dan membaca terbimbing. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Febi Andayani, dkk menyatakan   bahwa  dengan  memanfaatkan  metode  membaca  terbimbing  ini  secara  berhasil  mampu  dalam  mengupayakan    adanya  peningkatan  terhadap  keterampilan  membaca  pemahaman  kritis  yang dimiliki oleh siswa(febi, 2019:78). Dan Penelitian yang diarahkan oleh Prabanayu Puspita Dewi berjudul "Keefektifan Prosedur Membaca Terbimbing Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Di Kecamatan Muntilan". Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran membaca  pemahaman menggunakan  prosedur  membaca  terbimbing  lebih  efektif  dari pada   pembelajaran   membaca   pemahaman   tanpa   menggunakan   prosedur   membaca terbimbing(Dewi, 2013:65). jadi dapat di simpulkan ketika saya menggunakan metode tersebut sangat efektif dan dapat di terapkan di kelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun