Mohon tunggu...
Dedy Nuryanto
Dedy Nuryanto Mohon Tunggu... -

Nama:dedy nuryanto Napang:dedy Filem fav:mahabarata Makanan fav:nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pedofil (Penjahat Kelamin)

17 November 2014   17:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:36 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah gender sekang sudah tidak asing lagi di telinga kita karena gender sudh banyak mendatangkan konflik karena kurang bersyukurnya seorang manusia dengan apa yang mereka dapatkan seperti laki laki ingin menjadi seorang wanita dan bahkan sebaliknya wanita ingin menjadi seorang pria.

Hanya gara gara kurang bersyukurnya seseorang atas jenis kelamin yang mereka dapatkan sehingga memunculkan konflik yang bertentangan dengan agama seperti seorang laki laki yang kurang bersyukur atas kodrat yang mereka peroleh sebagai laki laki, eh malah mereka inggin mengganti dan menyalah kodrad yang Allah berikan kepada mereka.

Laki laki di ciptakan di dunia itu untuk menjadi seorang pemimpin dan imam dalam keluarga bukanya untuk mennjadi seorang waria yaitu wanita setengah pria.Banyaknya permasalahan di Indonesia tentang perubahan gender laki laki menjadi perempuan bahkan bukan hanya di Indonesia di seluruh dunia pun sudah banyak yang merubah gander hanya untuk mendapatkan kesenangan belakacoba saja lihat gak usah jauh jauh ampek keluar negeri di Negara kita pun banyak yang melakukan perubahan gender bahkan ada yang sampek menyakiti orang orang yangada di sekitarnya.

Maraknya kejahatan para perubah gender di Indonesia sudah banyak menimbulkan korban contohnya seperti kasus yang terjadi di TK JIS yang belakangan ini menjadi sorotan public karena ada pelecehan seksual yang terjadi di dalam sekolah internasional,lihatlah betapa lemah pengawasan pendidikan di Negara kita masak pedofil yang menjadi biangkerok dan di buru buru oleh para polisi di negaranya malah bisa masuk dan mengajar selama bertahun tahun di Indonesia ,dan penjahat gender ini sudah banyak memakan korban di Indonesia.

Dari apa yang saya jelaskan di atas bisa di simpulkan baah lemah pengawasan di Negara kita coba saja lihat penjahat kelamin yang tidak memiliki moral dan belas kasihan terhadap anak anak yang masih di bawah umur dan di menyodomi anak anak yang tidak berdosa tanpa ada rasa bersalah sedikitpun padahal bisa kita lihat apa coba untungnya melakukan itu paling hanya untuk memuaskan hawanafsunya namun si penjahat kelamin ini melampiaskan hawanafsunya kepada anak yang tidak berdosa,penjahat kelamin ini tidak memikirkan apa yang merekalakukan dan dmpak yang di terima oleh sikorban .

Sekarang tempat yang kita semua anggap aman dan nyaman itu sudah tidak bisa di gunakan untuk zaman ini karena di rumah yang dia anggap sebagai tempat yang paling nyaman sudah berubah menjadi tempat yang mengerikan karena dirumah terkadang si prelaku penjahat kelamin ini menjalankan aksinya dengan cara merayu anak anak agar mau melayani dan memuaskan mereka.Sekolah pun sekarang sudah beralih fungsi sebagai tempat penyalur seks padahal sekolah itu tempat untuk menuntut ilmu bukanya malah untuk melakukan hal hal yang merugikan murid muridnya.

Bagaimana siswa siswa di Negara kita bisa maju dan menjadi siawa yang memiliki akhlak dan kepandaian yang baik kalo gurunya saja sekarang sudah banyak yang menyodomi dan memperkosa siawa nya sendiri,jika penerus bangsa di rusak dirusak mental dan kejiwaanya bagaimana bisa maju Negara kita mari kita selaku penurbangsa harus bertindak tegas bila ada hal hal yang tidak senonoh dan menghukum otrang orang yang melakukan perbuatan bejat seperti menyodomi anak anak,anday saja semua orang bersyukur atas apa yang mereka dapatkan ini semua tidak akan terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun