Mohon tunggu...
Ishadi nugraha
Ishadi nugraha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Rindu

4 Maret 2019   16:00 Diperbarui: 4 Maret 2019   16:04 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merindumu di balik layar

Dengan segenap resah

Menatap rembulan

Larut dalam rasa

Kukira rindu itu indah

Dengan debutan syair

Bernyanyi di pinggiran kota

Riang dan bahagia

Kukira rindu itu indah

Melayang bersama awan

Soneta berpelangi

Pujangga yang elok

Selama ini aku salah menerka

Rindu yang bercabang

Duri tumbuh di kelopak

Menusuk melumurkan darah

Singkirkan rindu ini

Rindu yang tak berpantul

Rindu yang tak bertuan

Kini arahnya pun tak jelas

Hujan turunlah

Hapuslah warnanya

Biarkan mengalir

Tanpa menyisahkan bekas

Kan kucarikan rumah yang tepat

Biar bisa berwarna lagi

Mekar tanpa duri

Selamat tinggal rindu

Berlabuhla dan beruanlah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun