Virus merupakan makhluk yang dapat berkembang dengan cepat, menimpa kepada siapapun.
Bagaimana dengan virus Radikalisme?
Yaa, sama halnya
Bedanya muatan yang dibawa oleh virus ini adalah paham radikal, yang akan menjelma menjadi aksi terorisme berakibat menghancurkan kehidupan.
Virus Radikalisme dapat menyerang siapapun, TNI polri dan ASN.
Bahkan dirinya pun tanpa sadar telah terpapar.
Bagaimana mewaspadai nya?
Diawali dari saat niat siapapun yang ingin berubah menjadi baik, menjadi orang Soleh karena merasa sebelumnya kurang agamis, banyak dosa namun setelah Ngaji, orang tersebut merasa orang paling baik, paling benar, dan semua orang salah, semua orang pendosa kecuali dia dan kelompoknya.
Dan Rasa tersebut akan berkembang menjadi kebencian kepada orang yang tak sejalan, tak satu pengajian, tak satu aliran.
Semakin memuncak manakala kebencian melebar kepada pemerintah yang sah, kepada keluarga, saudara dan lainya.
Sehingga puncaknya dia ingin melakukan aksi perubahan secara radikal, yg ingin sekitar nya segera mengikuti langkahnya atau lingkungan nya di binasakan /dihancurkan.
Ujungnya mereka akan melakukan aksi terorisme dengan nama jihad, dengan dalil ayat dengan harapan akan menjalani kehidupan yang lebih baik lingkungannya yakni di Syurga.
Olehnya: waspadai bila siapapun dia yang memiliki paham saat sebelum Ngaji: saya pendosa, saya orang hina. Setelah Ngaji: Semua orang pendosa, semua orang hina kecuali saya dan kelompok saya. Inilah indikator orang tersebut telah terpapar virus ideologi radikal.
Dan segera lakukan terapi ' menyadarkan"
Waspada lah waspada lah...
(Abu Rosyid)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H